kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45903,33   4,58   0.51%
  • EMAS1.318.000 -0,68%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Cuan Trading Reksadana Ala Titip Reksadana


Selasa, 21 Januari 2014 / 07:15 WIB
Cuan Trading Reksadana Ala Titip Reksadana
ILUSTRASI. Pengemudi ojeg online membawa penumpang saat melintas di kawasan MH. Thamrin, Jakarta, Kamis (25/8/2022 KONTAN/Fransiskus Simbolon


Reporter: Wahyu Satriani, Sofyan Nur Hidayat | Editor: Sofyan Hidayat


JAKARTA. Satu tawaran berinvestasi reksadana muncul ke publik. Tawaran jasa investasi reksadana yang datang dari Adam Nova (seorang penulis buku) dan Ippho Santosa  ini, bernama Titip Reksadana. Namun, analis menyarankan agar berhati-hati dan mencermati baik-baik tawaran itu.

Promosi skema investasi  reksadana tersebut gencar dilakukan melalui media sosial twitter dengan akun @Hanya2menit serta blog khusus. Di media sosial, Titip Reksadana ini menjadi perbincangan hangat.

Program ini menawarkan investor membeli reksadana dengan cara dititipkan. Untuk pembelian pertama, investor harus menyetorkan dana Rp 2 juta dan setoran bulanan Rp 200.000. Nah, Titip Reksadana akan menjadi penghubung ke manajer investasi. Agar imbal hasil lebih optimal, Titip Reksadana mengusung strategi trading produk reksadana.

Kepada KONTAN, Adam Nova mengaku, program Titip Reksadana hanya menjembatani orang yang ingin berinvestasi reksadana. Awalnya, dia meminta nasabah agar datang ke MI atau bank jika ingin membeli reksadana. "Tapi mereka lebih percaya ke kami untuk memfasilitasi," kata Adam, Senin (20/1).

Adam mengklaim, dirinya dan tim Titip Reksadana sudah memiliki pengalaman bertahun-tahun di reksadana. Dana yang ditempatkan juga besar sehingga mendapatkan fasilitas bebas fee pembelian dan penjualan. Hal itu memungkinkannya melakukan trading reksadana.

Adam mengaku baru dua hari menawarkan program investasi itu. Jumlah orang yang merespon lewat media sosial mencapai ribuan tapi baru  sekitar 20 orang yang berinvestasi masing-masing minimal Rp 2 juta.

Di antara tim Titip Reksadana, Adam mengklaim, ada yang menjadi agen penjual resmi reksadana. Titip Reksadana juga disebut bekerja sama dengan sejumlah manajer investasi seperti, PT Sinarmas Asset Management dan PT Samuel Aset Manajemen (SAM). Namun, Direktur Sinarmas Asset Management, Jamial Salim dan Direktur SAM, Agus Yanuar membantah adanya kerjasama tersebut.

Ketua Umum Asosiasi Pengelola Reksadana (APRDI) Denny Thaher mengatakan Titip Reksadana tidak bisa disebut sebagai agen penjual reksadana (APERD) karena harus memiliki sertifikasi wakil agen penjual rekadana (WAPERD) dan izin dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK).

Kepala Eksekutif Pengawas Bidang Pasar Modal OJK, Nurhaida mengatakan, OJK sudah menugaskan pejabat terkait untuk menelusuri dan mendapatkan informasi detail kegiatan Titip Reksadana.
 
Analis Infovesta Utama, Viliawati menyarankan investor sebaiknya berinvestasi langsung di reksadana sehingga dana investor lebih aman karena ditransfer langsung ke rekening reksadana. Menurut dia, skema Titip Reksadana berisiko tinggi dari sisi keamanan dana investor. "Trading reksadana juga berisiko tinggi," imbuh dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Practical Business Acumen

[X]
×