kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45903,33   4,58   0.51%
  • EMAS1.318.000 -0,68%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Cuan Besar, Laba Bersih ASII Meroket 27% Menjadi Rp 8,72 triliun di Kuartal I-2023


Rabu, 19 April 2023 / 14:25 WIB
Cuan Besar, Laba Bersih ASII Meroket 27% Menjadi Rp 8,72 triliun di Kuartal I-2023
ILUSTRASI. Laba bersih ASII meroket 27% menjadi Rp 8,72 triliun di kuartal I-2023


Reporter: Aris Nurjani | Editor: Harris Hadinata

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kinerja PT Astra International Tbk (ASII) tumbuh sepanjang kuartal I-2023. ASII membukukan laba bersih pada kuartal I-2023 sebesar Rp 8,72 triliun, atau naik 27% jika dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun 2022 sebesar Rp 6,86 triliun.

Perlu dicatat, laba bersih ini telah memperhitungkan penyesuaian nilai wajar dari investasi ASII di PT Goto Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) dan PT Medikaloka Hermina Tbk (HEAL). Sedang laba bersih sebelum penyesuaian nilai wajar atas investasi di GOTO dan HEAL mencapai Rp 8,60 triliun, naik 25% secara tahunan.

Adapun, ASII mencatatkan pendapatan sebesar Rp 82,98 triliun pada kuartal I-2023. Angka ini naik 15% jika dibandingkan dengan kuartal I-2022 sebesar Rp 71,87 triliun.

Presiden Direktur Astra International Djony Bunarto Tjondro mengatakan, kenaikan laba ini merefleksikan peningkatan kinerja dari hampir seluruh divisi bisnis Grup Astra. Kenaikan terutama terjadi pada bisnis alat berat dan pertambangan, otomotif serta jasa keuangan.

“Kinerja Grup pada kuartal pertama tahun 2023 cukup baik, didukung oleh kinerja yang lebih baik dari hampir semua divisi bisnis,” terang Djony dalam keterangan resmi, kemarin.

Baca Juga: Astra Graphia (ASGR) Catatkan Pertumbuhan Bisnis pada Kuartal I

Secara rinci, laba bersih divisi otomotif ASII naik 36% menjadi Rp 3,03 triliun, merefleksikan peningkatan volume penjualan yang lebih tinggi. Penjualan mobil di bawah naungan Astra pada kuartal I-2023 meningkat 7% menjadi 282.000.

Penjualan sepeda motor Astra Honda Motor meningkat 51% menjadi 1,43 juta unit dengan pangsa pasar meningkat dari 75% menjadi 79%. Selama kuartal ini, ASII telah meluncurkan satu model baru dan tiga model revamped

Bisnis komponen otomotif ASII lewat PT Astra Otoparts Tbk (AUTO) mencatatkan laba bersih sebesar Rp 433 miliar pada kuartal I-2023, atau naik 92% jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya. Kenaikan laba bersih ini terutama disebabkan oleh kenaikan pendapatan dari segmen pabrikan.

Laba bersih divisi jasa keuangan ASII meningkat 26% menjadi Rp 1,86 triliun pada kuartal I-2023, terutama disebabkan oleh peningkatan kontribusi dari bisnis pembiayaan konsumen dan alat berat.

Adapun, laba bersih ASII dari divisi alat berat, pertambangan, konstruksi dan energi meningkat sebesar 27% menjadi Rp 3,27 triliun pada kuartal pertama 2023.

Baca Juga: United Tractors Membukukan Laba Bersih Rp5,3 Triliun di Triwulan 1 Tahun 2023

Naiknya laba bersih divisi ini terutama disebabkan oleh kontribusi yang lebih tinggi dari penjualan alat berat, kontraktor penambangan, dan pertambangan batubara yang diuntungkan dari harga batubara yang tinggi.

Divisi infrastruktur dan logistik ASII mencatatkan kenaikan laba bersih menjadi Rp 202 miliar pada kuartal pertama 2023 atau naik 71%. Lonjakan ini terutama disebabkan peningkatan kinerja dari bisnis jalan tol.

Dari divisi teknologi informasi, PT Astra Graphia Tbk (ASGR) mencatatkan kenaikan laba bersih 58% menjadi Rp 19 miliar, terutama disebabkan oleh peningkatan pendapatan dan marjin usaha.

Divisi properti ASII melaporkan kenaikan laba bersih sebesar 15% menjadi Rp 45 miliar. Kenaikan laba bersih ini terutama karena serah terima unit proyek residensial Asya dan Anandamaya Residences yang lebih rendah, yang sebagian dikompensasi oleh tingkat hunian di Menara Astra yang lebih tinggi.

Namun, laba bersih dari divisi agribisnis ASII yang dijalankan lewat PT Astra Agro Lestari Tbk (AALI) menurun 54% menjadi Rp 179 miliar. Penurunan ini disebabkan oleh harga jual dan volume penjualan kelapa sawit yang lebih rendah.

Volume penjualan minyak kelapa sawit dan produk turunannya menurun 6% menjadi 364.000 ton. Namun, harga minyak kelapa sawit turun 19% menjadi Rp 12.032 per kilogram.

Djony mengakui kinerja ASII tahun ini berpotensi dipengaruhi oleh situasi ekonomi global dan pelemahan harga komoditas, Namun ia optimistis kinerja bisa tumbuh seiring ketahanan ekonomi Indonesia. “Grup berada pada posisi yang baik untuk memanfaatkan pemulihan ekonomi Indonesia yang masih berlanjut,” kata dia.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Practical Business Acumen

[X]
×