Reporter: RR Putri Werdiningsih | Editor: Dupla Kartini
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Tren kenaikan harga gas alam saat musim dingin sepertinya belum pasti terjadi pada tahun ini. Kondisi cuaca yang cukup fluktuatif membuat harga komoditas energi ini semakin tergerus. Memasuki musim dingin harga gas alam malah menunjukkan tren pelemahan.
Mengutip Bloomberg, Selasa (21/11) pukul 18.45 WIB, harga gas alam kontrak pengiriman Desember 2017 di ICE Futures Exchange terkoreksi 0,89% ke US$ 3,020 per mmbtu. Dibandingkan sepekan sebelumnya, harganya telah terkoreksi cukup dalam sekitar 1,77%.
"Saya lihat untuk tahun ini pergerakan cuaca cukup volatil sehingga pelaku pasar bergegas mengambil langkah antisipasi profit taking setelah harga naik," terang Andri Hardianto, analis Asia Tradepoint Futures, Selasa (21/11).
Menurutnya, sekarang ini pelaku pasar tengah melakukan aksi profit taking setelah beberapa waktu lalu harga gas alam cukup positif. Harga gas alam menunjukkan tren koreksi sejak 10 November 2017 bertengger di harga US$ 3.213 per mmbtu.
Ditambah lagi gas alam juga mendapatkan tekanan dari rilis data rig aktif di Amerika Serikat (AS) pada Sabtu (18/11) lalu. Dari penambahan 8 rig aktif, ternyata 4 rig merupakan sumber gas alam. Ini memberi sinyal pasokan gas alam akan meningkat di kemudian hari.
Kata Andri, seharusnya laju penurunan harga gas alam masih bisa tertahan dari rilis Administrasi Informasi Energi AS (EIA) yang menyatakan adanya penurunan cadangan gas alam sekitar 18 miliar kaki kubik pada 10 November 2017. Walaupun itu merupakan penurunan pertama sejak tahun 2012 tetapi komoditas energi itu tetap tak mampu bergerak naik.
"Faktor cuaca lebih dominan," tandasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News