kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

CTRA: Bisnis Sewa Gedung Perkantoran Masih Menghadapi Sejumlah Tantangan


Senin, 18 Juli 2022 / 07:15 WIB
CTRA: Bisnis Sewa Gedung Perkantoran Masih Menghadapi Sejumlah Tantangan


Reporter: Akmalal Hamdhi | Editor: Handoyo .

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Ciputra Development Tbk (CTRA) menilai bisnis sewa gedung perkantoran masih menghadapi sejumlah tantangan. Kondisi oversupply yakni ketersediaan ruangan yang berlimpah tidak sebanding dengan permintaan, membuat bisnis sewa kantor masih lesu.

"Kondisi ini sebenarnya sudah terjadi sejak lama dan diperparah dengan adanya pandemi," ujar Harun Hajadi, Direktur PT Ciputra Development Tbk kepada Kontan, Minggu (17/7).

Harun mengungkapkan, pandemi menyebabkan berkurangnya daya serap pasar terhadap sewa kantor. Hal itu kemudian yang memperparah kondisi oversupply menjadi sangat besar. Oleh karena itu, CTRA belum memiliki perencanaan untuk menambah portofolio gedung perkantoran yang disewakan. Seperti diketahui, emiten properti ini juga memiliki bisnis sewa kantor. 

Baca Juga: Ciputra Development Sebut Kenaikan Harga Material Berdampak pada Harga Jual Properti

Di Jakarta, CTRA menyewakan gedung DBS Bank Tower yaitu di Ciputra World 1, Tokopedia Tower di Ciputra World 2, Tokopedia Care Tower di Ciputra International, dan Citra Tower Kemayoran. Sementara, CTRA menyewakan gedung di Surabaya yaitu Ciputra Office Tower di Ciputra World Surabaya.

Menurut Harun, gedung perkantoran eksisting yang disewakan oleh perseroan masih cukup berkontribusi secara okupansi meski dihadapkan sejumlah tantangan. 

"Hal itu tentunya kembali lagi kepada tenant atau siapa pihak yang menyewa ruang perkantoran tersebut. Tenant kami cukup mapan," jelas Harun.

Harun menambahkan, dari segi okupansi pengaruhnya kecil. Jika ada yang keluar masuk dari penyewaan, hal itu turnover yang biasa terjadi.

Selain itu, penyewaan kantor juga tidak terlepas dari kebijakan pemerintah daerah setempat. Sebab, saat ini masih banyak perusahaan yang menahan diri untuk kembali ke kantor sehingga lebih banyak perusahaan yang menerapkan WFH 75% kemudian sisanya 25% melakukan WFO.

Adapun berdasarkan laporan keuangan per kuartal I-2022, bisnis sewa kantor terlihat menurun dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya. 

 

Pendapatan CTRA dari sewa kantor tercatat sebesar Rp 53,09 miliar di kuartal I 2022 atau turun sekitar 4% dari kuartal sebelumnya sebesar Rp 55,51 miliar. Pada kuartal I-2022, CTRA mencatatkan total pendapatan sebesar Rp 2,23 triliun.

Sementara, secara tahunan pendapatan dari bisnis sewa kantor terpantau meningkat. Di sepanjang tahun lalu, bisnis sewa kantor tercatat sebesar Rp 217,07 miliar atau meningkat sekitar 18% dari pendapatan dari sewa kantor Rp 206,18 miliar di tahun 2020. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×