Reporter: Astri Kharina Bangun | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
JAKARTA. PT Central Proteinaprima Tbk (CPRO) menargetkan pendapatan sebelum bunga, pajak, dan amoritsasi (EBITDA) meningkat tiga kali lipat menjadi Rp 300 miliar dibandingkan posisi akhir tahun lalu sebesar Rp 100 miliar.
"Pertumbuhan ini seiring kenaikan harga jual pakan. Selain itu karena penjualan pakan domestik lebih besar daripada ke luar negeri," kata Presiden Direktur Central Proteinaprima Mahar Sembiring, Jumat (7/9).
Perusahaan akuakultur yang memproduksi dan mengolah udang, pakan udang, serta pakan ikan ini optimistis dapat membukukan penjualan sebesar Rp 7 triliun pada 2012.
Mahar mengungkapkan, bisnis produk udang pada semester pertama 2012 mengalami penurunan karena meningkatnya produksi udang India dan Ekuador sehingga suplai udang di pasar dunia bertambah. Sementara itu, impor udang Eropa dan Amerika Serikat menurun di tengah kondisi ekonomi global yang melemah.
Kendati demikian, CPRO dapat mempertahankan penjualan udang di atas harga jual rata-rata udang komoditas dunia. Sebagai catatan, harga produk udang CPRO per Juni 2012 ialah US$ 8,78 per kilogram. Sedangkan harga jual rata-rata komoditas dunia US$ 8,36 per kilogram.
Selama semester I-2012 CPRO membukukan pendapatan Rp 3,5 triliun, menurun dibandingkan periode serupa tahun lalu sebesar Rp 3,6 triliun. Produk pakan dan udang olahan sebesar mendominasi pendapatan dengan kontribusi masing-masing sebesar 56% dan 32% dari total pendapatan semester I-2012. Sementara itu, laba kotor meningkat 28% dari Rp 351 miliar (semester I-2011) menjadi Rp 449 miliar (semester I-2012).
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News