kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45903,33   4,58   0.51%
  • EMAS1.318.000 -0,68%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

CPO terkerek permintaan


Rabu, 29 Mei 2013 / 08:31 WIB
CPO terkerek permintaan
ILUSTRASI. KPPIP menargetkan 29 proyek strategis nasional bisa rampung tahun depan.


Reporter: Agus Triyono | Editor: Rizki Caturini

JAKARTA. Harga minyak kelapa sawit alias crude palm oil  (CPO) merangkak naik. Persediaan CPO di Malaysia yang turun di bulan lalu meningkatkan spekulasi pasar bahwa permintaan CPO akan makin meningkat.

Harga kontrak CPO untuk pengiriman Agustus, kemarin (28/5) pukul 16.50 WIB, menguat 0,62% menjadi RM 2.396 per ton dibanding harga sehari sebelumnya. Ini merupakan level tertinggi sejak 10 April 2013. Jika dihitung selama sebulan, harga CPO sudah menanjak sekitar 5,4%.

Dewan Minyak Sawit Malaysia menyebutkan, cadangan CPO di bulan April turun 27% dari rekor tertinggi di Desember 2012 menjadi 1,93 juta ton. Adapun, ekspor CPO dari Malaysia bulan lalu naik 3,1% menjadi 1,37 juta ton.

Sementara itu, Societe Generale mencatat, ekspor CPO dari Malaysia di 25 hari pertama bulan ini turun 2,1% menjadi 1,06 juta ton dibanding periode sama di bulan April.

Harga CPO mendapatkan topangan dari perkiraan permintaan CPO dari kawasan Timur Tengah dan Asia Selatan menjelang Ramadhan akan tinggi.  "Setelah 15 Juni, harga CPO kemungkinan akan semakin bagus. Ekspor akan berada pada kecepatan paling tinggi karena permintaan Ramadhan," kata Rajesh Modi, trader di Sprint Exim Pte seperti dikutip Bloomberg.

Bergerak mendatar

Ariston Tjendra, analis Monex Investindo Futures, memperkirakan, tren penguatan harga CPO akan berlanjut selama beberapa hari mendatang. Tren itu ditopang momentum kenaikan harga CPO saat ini yang belum pudar.

Namun, Juni Sutikno, analis Phillip Futures mengatakan, kenaikan harga CPO kemungkinan besar tidak akan berlangsung lama. Prospek pemulihan ekonomi China yang masih suram, masih menjadi sentimen negatif yang bakal menekan harga CPO. Lihat saja, rilis data purchasing managers indeks (PMI) China di bulan ini yang rilis pekan lalu tercatat di bawah 50, yaitu 49,6. Ini menunjukkan tidak ada aktivitas ekspansi di negara itu.    

Secara teknikal, kata Ariston, harga CPO sepekan ke depan akan cenderung mendatar. Ini bisa dilihat dari pergerakan teknikal mingguan yang menunjukkan bahwa harga masih di bawah moving average (MA) 50, MA 100 dan MA 200. Sementara, indikator stochastic berada di level 833, menunjukkan tren harga CPO akan rebound.    

Ariston memperkirakan, sepekan ke depan harga CPO akan bergerak di kisaran RM 2.300- RM 2.470 per ton. Proyeksi Juni, harga CPO akan melemah di rentang harga RM 2.250- RM 2.500 per  ton.   

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Practical Business Acumen

[X]
×