Reporter: Wuwun Nafsiah | Editor: Dupla Kartini
KONTAN.CO.ID - Minyak sawit mentah alias crude palm oil (CPO) bergerak stabil lantaran investor masih menimbang rencana Amerika Serikat (AS) menetapkan pajak biodiesel.
Mengutip Bloomberg, Rabu (23/8), harga CPO kontrak pengiriman November 2017 di Malaysia Derivative Exchange ditutup naik tipis 0,04% ke level RM 2.738 per metrik ton dibanding sehari sebelumnya.
"Pasar mencerna dampak negatif pengembangan biofuel di AS," kata David Ng, Derivatives Specialist Phillip Futures di Kuala Lumpur, seperti dikutip Bloomberg, Rabu (23/8). "Pajak yang diusulkan kemungkinan akan membatasi ekspor biodiesel," imbuhnya.
Amerika Serikat telah mengusulkan adanya pajak biodiesel dari Argentina dan Indonesia. Keputusan ini merupakan salah satu langkah dalam kajian pemerintah AS atas tuduhan bahwa produsen Amerika dirugikan oleh banjir biodiesel murah dari Argentina dan Indonesia. Departemen Perdagangan AS menyatakan akan menetapkan pajak sebesar 50,29%-64,17% untuk Argentina dan 41,06%-68,28% untuk Indonesia.
David melihat, kenaikan tipis pada harga CPO didukung harga minyak kedelai. Sementara, meningkatnya stok CPO Indonesia menambah sentimen negatif pada harga. Data Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (Gapki) menunjukan, stok CPO Indonesia selama Juni naik signifikan menjadi 2,3 juta metrik ton dibanding bulan Mei yang hanya 621.000 ton.
Gapki membuat penyesuaian cadangan sebesar 1,5 juta ton selama Juni. Sedangkan produksi CPO Indonesia selama Juni tercatat 3,327 juta ton atau turun dari Mei sejumlah 3,33 juta ton.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News