kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

CPIN Sedia Capex US$ 70 Juta


Jumat, 19 Februari 2010 / 08:25 WIB


Reporter: Abdul Wahid Fauzi | Editor: Hendra Gunawan

JAKARTA. PT Charoen Pokphand Indonesia Tbk (CPIN) akan menggenjot kapasitas produksi, dengan mengembangkan aset anak usaha. Thomas Effendy, Presiden Direktur Charoen Pokphand Indonesia, mengatakan CPIN menganggarkan belanja modal alias capital expenditure (capex) tahun ini US$ 70 juta, atau setara Rp 665 miliar.

"Keseluruhan dana capex diambil dari kas internal perusahaan," katanya ke KONTAN, belum lama ini. Per 30 September 2009, kas dan setara kas CPIN sebesar Rp 244,34 miliar. Nah, kemungkinan CPIN akan menutup kekurangan pendanaan dari fasilitas pinjaman yang dulu pernah diperolehnya.

Thomas menjelaskan, dana capex akan digunakan untuk membiayai pengembangan aset anak usahanya, PT Primafood International, yang baru saja dibeli CPIN. "Kami juga akan membuat pabrik pemprosesan hewan potong. Sebelumnya hanya sebatas rumah potong," imbuhnya. CPIN juga akan membangun breeding farm alias pengembangbiakkan ternak ayam.

Sekedar informasi, pada 9 Februari lalu, CPIN mengumumkan telah membeli aset PT Primafood International. Dus, Primafood menjadi anak usaha CPIN dengan porsi kepemilikan 99,96% saham.

CPIN membeli aset Primafood yang berupa fasilitas pengolahan ayam. Fasilitas itu terdiri atas tanah dan bangunan, sarana pelengkap, mesin serta peralatannya senilai Rp 33,35 miliar. Ini bertujuan memfokuskan kegiatan usaha CPIN dan anak usahanya. Nantinya, Primafood hanya melakukan kegiatan distribusi daging ayam olahan.

Thomas bilang, peningkatan produksi seiring dengan kenaikan permintaan makanan olahan. Walhasil, dia memperkirakan, CPIN bisa mencatatkan pertumbuhan laba bersih sekitar 10% hingga 15% di tahun ini. "Semoga bisa lebih besar lagi," tuturnya. Sedangkan tahun lalu, estimasi laba bersihnya melonjak tujuh kali menjadi sekitar Rp 1,7 triliun.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×