Reporter: Narita Indrastiti | Editor: Yuwono Triatmodjo
JAKARTA. PT Cipaganti Cipta Graha Tbk (CPGT) akhirnya mendapatkan pinjaman perbankan sebesar Rp 250 miliar. Plafon pinjaman itu berasal dari Bank CIMB Niaga. Direktur Utama CPGT, Andianto Setiabudi menyebutkan, pinjaman bank tersebut bakal digunakan untuk memenuhi belanja modal atau capital expenditure (capex) tahun ini yang sebesar Rp 300 miliar hingga 400 miliar.
Pinjaman bank itu bak angin segar bagi Cipaganti. Pasalnya, Cipaganti harus menambal kekurangan belanja modal tahun ini, lantaran pelepasan saham perdana atau initial public offering (IPO) tidak terserap maksimal. CPGT hanya meraup dana IPO Rp 68 miliar dari target Rp 440 miliar. "Pinjaman bank ini memang kami butuhkan cepat untuk ekspansi tahun ini karena dana IPO sangat kecil," ujar Andianto kepada KONTAN, Rabu (24/7).
Sayangnya, Andianto enggan merinci struktur pinjaman tersebut. Yang jelas, dia bilang, bunga dari pinjaman itu lebih murah dan di bawah 10%. Dia yakin, pinjaman ini bisa membebani keuangan CPGT. "Kami akan segera tandatangani pinjaman itu. Pinjaman bank biasanya kami dapatkan dengan bunga lebih murah," jelasnya.
Andianto menambahkan, pinjaman tersebut akan diterima CPGT secara bertahap merujuk pada kemampuanĀ CPGT untuk menanggung beban bunga utang. Dana hasil IPO dan utang bank tersebut akan digunakan CPGT untuk menambah jumlah armada sebanyak 650 kendaraan. Perinciannya, 350 unit kendaraan taksi dan 300 kendaraan travel dan shuttle.
Andianto bilang, penambahan unit taksi dan shuttle menjadi prioritas bisnis CPGT karena memberikan kontribusi cukup besar. Sumbangannya mencapai 70% dari total pendapatan tahun 2012.
Target tambahan armada baru itu sudah direvisi. Sebelumnya, CPGT ingin membeli 2.000 unit kendaraan baru. Namun, rencana membeli 2.000 unit kendaraan itu itu belumlah padam.
Nah, semi memuluskan rencana penambahan 2.000 unit kendaraan, CPGT berniat menambah kembali porsi kepemilikan publik (free float) hingga 30%. Namun, menurut Andianto, rencana itu belum bisa dilakukan sekarang mengingat kondisi bursa saham belum mendukung.
Dia mengakui, bisnis CPGT yang beragam membuat pihaknya cukup berhati-hati dalam berekspansi. CPGT masih mengandalkan bisnis travel dan akan menambah 16 rute travel baru di luar Jakarta dan Bandung.
Adapun, bisnis kontraktor pertambangan, sewa alat berat, serta perdagangan batubara milik CPGT diperkirakan belum banyak membantu.
CPGT menargetkan pertumbuhan pendapatan tahun ini sebesar 15% dibandingkan tahun 2012. Padahal sebelumnya, CPGT mematok pertumbuhan kinerja hingga 30%. Kemarin, harga CPGT turun 4,76% ke Rp 300.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News