Reporter: Muhammad Julian | Editor: Anna Suci Perwitasari
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Tiga bulan pertama tahun 2020 menjadi periode yang cukup menantang bagi PT Cahayaputra Asa Keramik Tbk. Sepanjang Januari - Maret 2020 lalu, emiten dengan kode saham CAKK hanya membukukan pendapatan bersih sebesar Rp 64,83 miliar.
Asal tahu saja, pendapatan bersih CAKK dalam tiga bulan pertama 2020 lalu, turun sekitar 28,78% dibanding pendapatan bersih pada periode sama tahun lalu yang mencapai Rp 83,50 miliar.
Direktur dan Sekretaris Perusahaan CAKK, Juli Berliana mengatakan, penjualan di kuartal I-2020 turun karena kondisi pasar yang belum kondusif. Hal ini diperparah dengan adanya sejumlah tantangan yang muncul di sepanjang periode tersebut.
Baca Juga: Pendapatan tumbuh, laba Cahayaputra Asa Keramik (CAKK) justru tertekan 84,43%
“Banjir melanda beberapa wilayah di bulan Januari dan Februari 2020, dan Maret ada pandemi Covid-19 yang mulai melanda Indonesia,” kata Juli kepada Kontan.co.id pada Selasa (28/4).
Meski membukukan penurunan pendapatan bersih, CAKK sebenarnya berhasil menekan beberapa pos beban di tiga bulan pertama tahun ini.
Berdasarkan laporan keuangan interim kuartal I-2020, beban pokok pendapatan CAKK turun sekitar 23,81% secara tahunan atau year-on-year (yoy) menjadi Rp 56,30 miliar. Sebelumnya, beban pokok pendapatan CAKK mencapai Rp 73,91 miliar pada periode sama tahun lalu.
Penurunan juga dijumpai pada beban penjualan serta beban umum dan administrasi. Sepanjang Januari - Maret 2020, beban penjualan CAKK turun tipis sekitar 0,23% yoy dari semula Rp 184,07 juta di kuartal I 2019 menjadi Rp 183,63 juta pada kuartal I tahun ini.
Sayangnya, sejumlah penurunan pada pos bebean belum mampu mengerek laba bersih untuk perusahaan. Tercatata, laba tahun berjalan CAKK di akhir Maret lalu hanya Rp 2,02 miliar. Jumlah ini turun sekitar 49,84% yoy dibandingkan dengan laba tahun berjalan kuartal I 2019 yang mencapai Rp 4,03 miliar.
Baca Juga: Dampak corona, Cahayaputra Asa Keramik (CAKK) tunda penambahan kapasitas produksi
Per 31 Maret 2020, aset CAKK tercatat sebesar Rp 337,76 miliar. Angka ini terdiri dari ekuitas sebesar Rp 223,87 miliar dan liabiliti sebesar Rp 113,89 miliar.
Sementara itu, kas dan bank akhir periode tercatat sebesar Rp 1,75 miliar per 31 Maret 2020. Angka ini turun sekitar 33,97% dibanding kas dan bank awal periode tahun 2020 yang tercatat sebesar Rp 2,66 miliar.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News