Reporter: Andy Dwijayanto | Editor: Adi Wikanto
Jakarta. Sektor consumer goods pada tahun ini diprediksi akan membaik seperti tahun-tahun sebelumnya. Pasalnya, sifat masyarakat Indonesia yang konsumtif masih menjadi penopang kinerja emiten-emiten yang masuk ke dalam sektor consumer goods.
Reza Priyambada, Kepala Riset NH Korindo Securities mengatakan bahwa tahun ini consumer goods akan menjadi sektor yang paling bersinar, kemudian disusul oleh sektor perbankan dan infrastruktur. Namun tidak otomatis ketika industri consumer goods menggeliat maka emitennya juga pasti untung.
"Sepanjang masyarakat Indonesia masih konsumtif, maka sektor consumer goods itu masih tertap bertumbuh. Tapi apa itu akan berdampak pada kinerja emitennya, itu balik lagi ke kinerja masing-masing emiten. Kan ada emiten yang operasionalnya cukup besar dan marjinnya turun dan kondisi-kondis tertentu," ujarnya kepada KONTAN, Minggu (6/3).
Senada dengan Reza, Andrew Argado, Kepala Riset Recapital Secutities mengatakan bahwa sektor consumer goods merupakan sektor yang tahan krisis. Faktor penyebabnya adalah sektor ini memenuhi kebutuhan dasar masyarakat.
Selain itu, Andrew melihat tahun ini infrastuktur dan turunannya juga akan mengalami berkah. Penyebabnya tentu mulai berjalannya proyek-proyek pembangunan pemerintah yang sudah berjalan sejak akhir tahun lalu. Lain dari itu, sektor perbankan juga akan menjadi sektor yang prospektif pada tahun ini.
"Sektor yang prospektif juga itu infrastruktur dan turunannya, Kita tahu pemerintah sedang gencar bangun infrastruktur. Dampaknya itu ada yang ke turunannya seperti semen, consumer, banking juga harusnya bagus. Tapi untuk banking kan ada wacana soal net interest margin (NIM) 4% jadi masih lihat dulu akan seperti apa aturannya," ujarnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
