kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.180   20,00   0,12%
  • IDX 7.096   112,58   1,61%
  • KOMPAS100 1.062   21,87   2,10%
  • LQ45 836   18,74   2,29%
  • ISSI 214   2,12   1,00%
  • IDX30 427   10,60   2,55%
  • IDXHIDIV20 514   11,54   2,30%
  • IDX80 121   2,56   2,16%
  • IDXV30 125   1,25   1,01%
  • IDXQ30 142   3,33   2,39%

CMNP Tertarik Membeli Bank Mutiara


Kamis, 27 Desember 2012 / 08:35 WIB
CMNP Tertarik Membeli Bank Mutiara
ILUSTRASI. Harga emas Antam kembali turun jadi Rp 929.000 per gram pada Sabtu (11/9)


Reporter: Amailia Putri Hasniawati | Editor: Wahyu T.Rahmawati

JAKARTA. PT Citra Marga Nusaphala Persada Tbk (CMNP) tertarik ikut menawar PT Bank Mutiara Tbk (BCIC). Ini merupakan salah satu kemungkinan pengembangan bisnis non-inti CMNP.

Direktur Utama CMNP, Jusuf Hamka, menceritakan, mulanya Bank Mutiara menawarkan produk deposito kepada manajemen CMNP. "Dua minggu lalu Pak Maryono dan dua orang lainnya yaitu Pak Yuwono Sakti serta Yulianto datang ke kantor," ujar Jusuf, Rabu (26/12).

Jusuf justru menanyakan aset macet di Tangerang, Banten. Perusahaan jalan tol ini memiliki konsesi jalur bebas hambatan Serpong-Balaraja sehingga CMNP bisa mengintegrasikan bisnis wilayah ini.

Gayung bersambut. Menurut Jusuf, Direktur Utama BCIC Maryono bilang, Bank Mutiara memiliki aset dari kredit macet atau non performing loan (NPL) di Tangerang. Aset itu berupa lahan perumahan seluas 200 hektare dengan nilai sekitar Rp 70 miliar - Rp 80 miliar.

Manajemen CMNP tertarik untuk mengambil aset tersebut. "Tetapi Pak Maryono malah bilang, daripada ambil NPL, mending ambil banknya sekalian," tutur Jusuf.

Jusuf menawar nilai jual yang mencapai Rp 6,7 triliun, sesuai nilai bailout. Nilai itu terlalu tinggi bagi CMNP. Per Juni 2012, aset CMNP hanya Rp 3,38 triliun dengan kas dan setara kas Rp 909,87 miliar.

Menurut pengakuan Jusuf, Maryono meyakinkannya bahwa pemilik Bank Mutiara akan memberi perlakuan istimewa. Jusuf tidak menjelaskan perlakuan istimewa itu. Hanya saja, ia menawar, jika manajemen CMNP tertarik, pihaknya bisa mencicil pembayaran selama 30 tahun. "Itu masih informal," kata Jusuf.

Jusuf tidak secara terang menjelaskan alasannya tertarik masuk ke bisnis bank. Ia hanya bilang, Bank Mutiara bisa menjadi tempat penyimpanan dana CMNP.

Jusuf mengaku, CMNP belum memutuskan cara mengakuisisi BCIC. "Kalau bukan CMNP, nanti pribadi-pribadi pemegang saham (CMNP) itu bisa saya suruh," ujarnya.

Jusuf menambahkan, manajemen dan komisaris BCIC mengundang CMNP untuk makan siang, hari ini (Kamis, 27/12). Bank Mutiara akan mempresentasikan kinerja dan performa keuangan bank yang hingga kini sahamnya masih kena suspensi bursa.

Ketika dikonfirmasi, Direktur Utama Bank Mutiara Maryono menyatakan, saat ini belum ada pembicaraan dengan CMNP karena proses divestasi wewenang Lembaga Penjamin Simpanan (LPS). "Memang mereka akan datang, tapi belum tahu tujuan mereka. Bila menanyakan divestasi, kami akan mengarahkan ke LPS," kata Maryono. Ia menambahkan, pihaknya tidak ada rencana apa-apa, termasuk presentasi.

Kepala LPS Mirza Adityaswara mengatakan, masa penawaran divestasi Bank Mutiara belum dibuka lagi. "Tunggu Januari atau Februari tahun depan," kata Mirza.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×