Reporter: Pulina Nityakanti | Editor: Herlina Kartika Dewi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Citra Borneo Utama Tbk (CBUT) menargetkan penjualan pada tahun 2025 tumbuh sekitar 35%-40% dari penjualan pada tahun 2024.
Sebagai gambaran, penjualan CBUT pada tahun 2024 sebesar Rp 9,76 triliun.
“Jadi, target penjualan di tahun 2025 ada di sekitar Rp 13 triliun,” kata Direktur PT Citra Borneo Utama Tbk Ronny Hertantyo Raharjo, dalam Paparan Publik CBUT, Kamis (8/5).
Ronny menegaskan perusahaan optimistis dengan raihan laba bersih di tahun ini, lantaran ada pertumbuhan penjualan dan efisiensi biaya.
Baca Juga: Penjualan Citra Borneo (CBUT) Naik 39,58% menjadi Rp 3,39 Triliun per Kuartal I 2025
“Hal itu sudah tercermin dan raihan laba per kuartal I 2025 yang naik,” katanya.
CBUT mengantongi laba periode berjalan Rp 41,21 miliar di akhir kuartal I 2025, naik 28,84% secara tahunan alias year on year (yoy) dari Rp 31,98 miliar di akhir kuartal I 2024.
Optimisme perseroan bukan tanpa alasan. Sebab, harga crude palm oil (CPO) diproyeksikan masih akan ada di level tinggi lantaran masih panasnya isu geopolitik global.
Ambil contoh, ketika distribusi minyak nabati lain, seperti minyak kedelai dan minyak jagung, terganggu di pasar global, mau tidak mau konsumen akan beralih ke minyak kelapa sawit. Permintaan yang tinggi akan meningkatkan harga jual.
“Perang dagang maupun perang di Timur Tengah itu secara tidak langsung akan mempengaruhi harga jual produk kita. Harga jual rerata alias average selling price (ASP) CBUT ada di atas US$ 1.000 per ton,” ungkapnya.
Meskipun begitu, CBUT mengaku masih akan fokus di pasar domestik, terutama untuk memenuhi mandat biodiesel B30 dan B40. Ini artinya perseroan memproduksi olahan sawit untuk konsumsi dan untuk energi.
Baca Juga: Penjualan Citra Borneo (CBUT) Turun 5,36% Menjadi Rp 9,76 Triliun di Tahun 2024
“Ini upaya yang dilakukan oleh pemerintah sehingga bisa menstabilkan pasokan CPO,” tuturnya.
Di tahun 2025, CBUT masih akan fokus pada dua proyek utama. Pertama, penyelesaian refinery extention berkapasitas 1.500 ton per hari.
“Rencananya, akan kami selesaikan di kuartal III dan kuartal IV tahun 2025,” kata Ronny.
Kedua, commisioning proyek pengemasan botol minyak goreng. Proyek ini adalah upaya perseroan untuk meningkatkan nilai tambah produk turunan.
“Mulai pertengahan tahun 2025, kami sudah mulai commissioning dari proyek bottling. Pabrik pengemasan minyak goreng dalam botol ini kapasitanya sekitar 200 ton per hari,” ungkapnya.
Selanjutnya: Confluent Dorong Transformasi Digital Indonesia Lewat Data Streaming Real-Time
Menarik Dibaca: Ramalan Zodiak Besok Jumat 9 Mei 2025, Keuangan & Karier Sagitarius Berpeluang Besar
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News