Reporter: Amailia Putri Hasniawati | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
JAKARTA. Membaiknya kondisi perekonomian Indonesia dan global akan menjadi sentimen positif bagi pasar modal domestik tahun depan. Sejumlah emiten mengalami peningkatan peforma, sehingga laba per saham pun terkerek naik.
Ferry Wong, Direktur dan Kepala Riset Citigroup Securities Indonesia mengatakan, tahun depan, belanja infrastruktur pemerintah mulai gencar dilakukan. Sehingga pihaknya melakukan pemeringkatan ulang terkait pasar modal Indonesia.
Hal ini akan berimbas positif pada sejumlah emiten yang bergerak di sektor konstruksi, semen, beberapa emiten konsumer dan perbankan. Ia memperkirakan tahun depan, laba per saham (earning per share/EPS) bisa ada di angka 10%.
Adapun, per pekan lalu, menurut hitungan Ferry, EPS emiten Bursa Efek Indonesia (BEI) minus 5,1%. Negatifnya pertumbuhan EPS ini akibat melorotnya nilai tukar rupiah terhadap dollar AS yang mengakibatkan emiten mengalami rugi kurs. Dengan EPS ada di level 10%, maka ia memproyeksikan IHSG tahun depan bisa menyentuh level 5.700.
"Ini mencerminkan valuasi masih premium di level 14,1 kali, dibanding dengan valuasi (indeks) regional di kisaran 12,5 kali," ujarnya, Senin (7/12). Namun, menurut Ferry, valuasi itu masih wajar, tidak terlalu murah atau terlalu mahal.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
