kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45928,35   -6,99   -0.75%
  • EMAS1.321.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Cisadane Sawit Raya (CSRA) melanjutkan sejumlah proyek yang tertunda di tahun lalu


Rabu, 02 Juni 2021 / 08:15 WIB
Cisadane Sawit Raya (CSRA) melanjutkan sejumlah proyek yang tertunda di tahun lalu


Reporter: Arfyana Citra Rahayu | Editor: Handoyo .

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Cisadane Sawit Raya Tbk (CSRA) akan melanjutkan sejumlah proyek yang sempat tertunda di tahun lalu, salah satunya pembangunan Pabrik Kelapa Sawit II dan penanaman di landbank di Sumatera Selatan. 

Direktur Cisadane Sawit Raya, Seman Sendjaja mengatakan saat ini, CSRA masih dalam tahap perencanaan terkait pembangunan Pabrik Kelapa Sawit (PKS) kedua di anak usaha perseroan, yakni PT Samukti Karya Lestari dan sampai saat ini rencana pembangunan sudah masuk tahap Cut and Fill atau persiapan tapak. 

"Mengenai target operasional PKS di anak usaha Samukti Karya Lestari dapat terlaksana pada akhir 2022 dengan kapasitas 45 ton per-jam. Lantas dengan beroperasinya PKS kedua ini, maka total kapasitas proses Cisadane Sawit Raya menjadi 105 ton per-jam," " jelasnya kepada Kontan.co.id, Senin (31/5). 

Baca Juga: Cisadane Sawit Raya (CSRA) optimistis capai kinerja positif di 2021, ini strateginya

Adapun karena PKS baru anak usaha CSRA masih berada di Sumatera Utara, maka calon pembeli tidak akan berbeda dengan yang ada sekarang. Terkait proyek penanaman di landbank di Sumatera Selatan, Seman mengungkapkan CSRA akan lebih agresif dalam membuka lahan di semester kedua nanti. 

Sebagai informasi, pada awal tahun ini Cisadane Sawit Raya mencatatkan kinerja yang cemerlang. Emiten produsen sawit ini  berhasil membukukan pendapatan sebesar Rp 175,97 miliar di kuartal I 2021, meningkat 20,8% yoy dibandingkan dengan periode yang sama di tahun sebelumnya. Laba bersih CSRA pada kuartal I 2021 tumbuh 27,3% yoy menjadi Rp 41,38 miliar. 

 

Seman mengatakan katalis pertumbuhan penjualan, laba dan produksi di awal tahun ini didorong oleh dua faktor.  Faktor pertama adalah produksi TBS internal yang diproyeksikan akan meningkat setiap tahun untuk beberapa tahun ke depan. 

Faktor kedua adalah harga jual CPO yang sangat tinggi di masa kuartal I 2021. Seman memproyeksikan harga sawit yang tinggi masih akan berlanjut di kuartal II 2021 dan akan mulai menurun di semester kedua. Akan tetapi penurunan harga di semester kedua akan di offset dengan kenaikan produksi TBS internal yang selalu lebih besar di semester kedua. 

Selanjutnya: Cisadane Sawit Raya (CSRA) bersiap menggeber kinerjanya pada tahun 2021

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×