Reporter: Surtan PH Siahaan | Editor: Avanty Nurdiana
JAKARTA. Bisnis properti tengah booming. Tak heran, bila kinerja PT Ciputra Property Tbk (CTRP) tahun lalu, cukup manis. Tahun lalu, marketing sales CTRP melonjak hingga 159,5% year on year (yoy) dari Rp 809 miliar di 2011 menjadi Rp 2,1 triliun. Perolehan itu membuat laba bersih CTRP melompat 92,40% dari Rp 158 miliar menjadi Rp 304 miliar pada tahun lalu.
Analis Bahana Securities, Natalia Sutanto mengatakan, pendapatan CTRP naik lantaran didukung beberapa proyek properti yang telah rampung seperti My Home Apartments. Hingga akhir kuartal IV-2012, Apartemen tersebut sudah terjual hingga 91%.
Perolehan laba bersih CTRP tersebut bahkan lebih besar dari prediksi Natalia. Sebelumnya, Natalia menebak, CTRP akan mencetak laba bersih Rp 297 miliar di 2012.
Tahun ini, ia memprediksi, kinerja CTRP masih berpotensi melanjutkan performa positif. Sebab, sejumlah proyek andalan CTRP sudah mulai beroperasi. Ambil contoh, Ciputra World Jakarta (CWJ) tahap I yang akan diawali pembukaan perkantoran seluas 68.000 meter persegi pada Februari 2013
Lalu sekitar Mei-Juli 2013, akan mulai dibuka pusat perbelanjaan dan apartemen. Hitungan Natalia, penjualan apartmen dan perkantoran CWJ tahap I akan memberi kontribusi terhadap pendapatan CTRP senilai Rp 893 miliar. Sementara, dari penyewaan kantor dan mal akan menyumbang Rp 514 miliar. "Kebijakan moratorium pembangunan mal yang dilanjutkan gubernur Jakarta akan menguntungkan proyek ini," tuturnya
Dalam risetnya, analis CIMB Securities, Lydia Toisuta menyebut, pencapaian kinerja CTRP yang positif tersebut telah diperkirakan sebelumnya. Beroperasinya proyek baru juga membuktikan CTRP dapat menurunkan risiko bisnis properti.
Laba akan naik
Tahun ini, menurut para analis, kinerja CTRP akan menanjak. Perkiraan Lydia, laba bersih CTRP pada tahun ini akan naik 88,1% yoy menjadi Rp 574 miliar dari proyeksi laba tahun 2012 senilai Rp 305 miliar. Sementara Natalia memprediksi, laba bersih CTRP tahun 2013 akan naik 79,2% menjadi Rp 545 miliar.
Analis Indopremier Securities, Agus Pramono juga memperkirakan laba bersih CTRP tahun ini bakal meningkat. Meski belum memperhitungkan pendapatan dari CWJ tahap I, menurut Agus, CTRP dapat mebukukan kenaikan laba bersih 16,4% menjadi Rp 354 miliar.
Lydia masih merekomendasikan beli saham CTRP. Dia beralasan, harga saham CTRP masih murah meski harga sahamnya sudah naik. Dia memberi target harga Rp 1.250 yang mencerminkan PER 2013 sebanyak 8,1 kali. "Saham ini tergolong murah di sektornya," tulis Lydia.
Natalia juga memberi rekomendasi beli saham CTRP dengan menaikkan target harga 51,9% dari Rp 700 menjadi Rp 1.170 per saham. Perhitungan dia, PER CTRP untuk tahun 2013 sebanyak 8,8 kali.
Adapun, Agus yang belum memasukkan perhitungan proyek-proyek baru CTRP memberi rekomendasi tahan dengan target harga Rp 700 per saham.
Rekomendasi tersebut bisa berubah menjadi buy jika harga CTRA sudah 10% di atas target dia. Nah, kemarin, harga saham CTRP naik 3,85% ke level Rp 810 per saham.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News