Reporter: Elisabet Lisa Listiani Putri | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
JAKARTA. Mulai awal tahun depan, tiga emiten Grup Ciputra: PT Ciputra Development Tbk (CTRA), PT Ciputra Surya Tbk (CTRS) dan PT Ciputra Property Tbk (CTRP) resmi merger. Ketiga perusahaan ini akan bergabung di bawah bendera CTRA.
Usai merger, CTRA menyiapkan agenda ekspansi di sepanjang 2017. Pada tahun depan, CTRA mengalokasikan belanja modal atau capital expenditure (capex) senilai Rp 4 triliun.
Belanja modal 2017 tak jauh berbeda daripada target capex tahun ini. "Tapi capex tahun ini kira-kira baru 60% yang terpakai," ungkap Direktur Utama CTRS Harun Hajadi, Selasa (27/12).
Dengan asumsi belanja modal 2016 senilai Rp 4 triliun, maka emiten Grup Ciputra baru menggunakan dana sebesar Rp 2,4 triliun. Menurut Harun, capex baru terpakai 60% lantaran peluncuran beberapa proyek, seperti reklamasi di Makassar dan proyek perkantoran, tertunda.
Bukan hanya itu, Grup Ciputra juga sempat menunda pembelian lahan untuk menambah landbank. Target tahun depan Tahun depan, Ciputra akan menggunakan belanja modal untuk menggarap beberapa proyek, seperti apartemen di Yogyakarta dan proyek baru seluas 200 hektare di wilayah Cileungsi.
Di semester I-2017, Ciputra juga akan merealisasikan proyek reklamasi. Ciputra mengharapkan penjualan pada 2017 meningkat seiring program amnesti pajak.
"Setelah tax amnesty, target marketing sales kami tahun depan naik 10%-15%" tambah Tulus Santoso, Direktur CTRA, kemarin.
Tahun depan, CTRA juga akan melakukan restrukturisasi dengan menjajaki Dana Investasi Real Estate (DIRE).
Kepala Riset Asjaya Indosurya Securities William Surya Wijaya menilai, dengan merger, posisi CTRA semakin kuat. Kapitalisasi pasar CTRA menjadi besar dan membuka peluang untuk bersaing dengan pemain lain.
"Persaingan akan sangat terbuka, apalagi kebutuhan perumahan masih sangat tinggi," kata William.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News