Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk | Editor: Wahyu T.Rahmawati
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Selama Januari-Februari 2018, PT Ciputra Development Tbk membukukan pendapatan pra penjualan alias marketing sales sebesar Rp 1 triliun. Pencapaian itu setara Rp 12,99% terhadap total target marketing sales sekitar Rp 7,7 triliun tahun ini.
Sementara kalau dibandingkan periode yang sama tahun 2017, marketing sales dua bulan tahun ini tumbuh sekitar 16%. Penopang utama pendapatan pra penjualan Ciputra adalah proyek di Surabaya dan Jakarta. Salah satunya apartemen baru di proyek Ciputra World Surabaya bernama Vertu.
Sementara dari sisi segmen harga, mayoritas marketing sales berasal dari produk hunian, dengan harga kurang dari Rp 2 miliar per unit. Porsinya hingga 70%.
Karena itulah, Ciputra mahfum jika sebagian besar pembeli produk propertinya menggunakan skema kepemilikan rumah (KPR). Hal itu memang sejalan dengan strategi bisnis mereka. Asal tahu, porsi KPR Januari-Februari 2018 mencapai 56% sedangkan pada periode yang sama tahun lalu sebesar 49%.
Berkaca dari rapor dua bulan pertama tahun ini, Ciputra yakin mampu menggenapi seluruh target marketing sales 2018. "Jadi dengan melihat penjualan di dua bulan pertama kami masih optimistis pasar properti akan lebih baik tahun ini dan target kami akan bisa tercapai," kata Tulus Santoso, Direktur PT Ciputra Development Tbk kepada KONTAN, Selasa (3/4).
Supaya impian tak meleset, Ciputra akan merilis proyek-proyek anyar. Satu proyek baru di lokasi yang benar-benar gres. Sementara satu proyek lagi akan hadir di proyek besar yang sudah ada.
Proyek baru Ciputra akan rilis di Cawang, Jakarta Timur pada September 2018 mendatang. Nanti, proyek itu berupa 10 menara apartemen di lahan seluas 7 hektare (ha). Proses pembangunannya menggunakan skema kerjasama patungan dengan pemilik lahan.
Adapun proyek baru di proyek besar yang sudah ada adalah apartemen The Newton. Sebagai catatan, semula Ciputra menjadwalkan proyek di dalam Ciputra World Jakarta II, Jakarta Selatan tersebut, rilis tahun lalu. Namun, perusahaan itu urung meluncurkan dengan alasan kondisi pasar belum kondusif.
Sebelumnya, Harun Hajadi, Direktur Ciputra Group mengatakan, tahun ini ada tiga proyek baru di Ciputra Sub Holding II. Satu proyek reklamasi CitraLand City Losari sudah rilis Maret lalu. Lantas, dua proyek lain superblok Citraland di Jalan Setiabudi, Bandung dan apartemen di Pulo Gadung, Jakarta. Jika izin pembangunan mulus, keduanya akan rilis pada semester II 2018.
Superblok Citraland bakal menempati lahan seluas 2,7 ha dan terdiri dari tiga menara. Nilai investasi pembangunannya sekitar Rp 2,25 triliun. Sementara proyeksi nilai investasi apartemen Pulo Gadung Rp 5 triliun.
Tahun ini Ciputra menargetkan pertumbuhan minimal pendapatan dan laba bersih masing-masing 20%. "Tahun ini kami juga akan membukukan pengakuan pendapatan yang harusnya tahun 2017 tetapi mundur ke 2018," tutur Tulus.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News