kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45919,51   10,20   1.12%
  • EMAS1.350.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Ciputra (CTRA) kebut peluncuran produk di Kaltim, Alam Sutera (ASRI) belum ekspansi


Kamis, 29 Agustus 2019 / 14:55 WIB
Ciputra (CTRA) kebut peluncuran produk di Kaltim, Alam Sutera (ASRI) belum ekspansi
ILUSTRASI. Citra Garden City


Reporter: Benedicta Prima | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Beberapa analis melihat PT Ciputra Development Tbk bisa meraup berkah dari rencana pemindahan ibu kota dari Jakarta ke wilayah Borneo bagian timur.

Emiten berkode saham CTRA tersebut memang memiliki landbank yang cukup luas di tanah Borneo. Khusus di Kalimantan Timur, emiten properti ini memilki landbank seluas 610 hektare (ha). 

Direktur Independen PT Ciputra Development Tbk Tulus Santoso menjelaskan Ciputra telah memiliki proyek di Kalimantan Timur sejak 10 tahun silam. Maka, dengan rencana pemindahan ibu kota tersebut, perusahaan akan melakukan revitalisasi proyek yang sudah ada. 

Baca Juga: Menadah berkah, ini sederet pengembang yang punya landbank di calon ibu kota baru

"Sekarang sudah mulai persiapan, mungkin bulan depan sudah launching cluster baru," jelas Tulus kepada Kontan.co.id, Kamis (29/8). 

Rencananya, proyek pembangunan rumah di atas tanah ini akan menyasar segmen pasar kelas menengah. Adapun, penjualan di Kalimantan Timur, dalam sepuluh tahun proyek berjalan, rata-rata menyumbang 12% ke pendapatan perseroan. Sebagai gambaran, per semester I-2019, CTRA, anggota indeks Kompas100 ini, membukukan pendapatan sebesar Rp 3,14 triliun.

Sementara itu, PT Alam Sutera Realty Tbk (ASRI) hingga saat ini belum memiliki rencana untuk ekspansi ke Kalimantan Timur. Saat ini, ASRI masih akan fokus dalam peluncuran produk di kawasan Alam Sutera dan Suvarna Sutera. 

Baca Juga: Ibu kota baru pindah, emiten ini diuntungkan karena potensi kenaikan harga properti

Berdasarkan catatan Kontan.co.id, ASRI, anggota indeks Kompas100 ini, juga melihat laju industri properti di semester I-2019 memang melambat, terutama untuk segmen komersial. 

Analis Artha Sekuritas Dennie Christopher menjelaskan, bagi emiten yang ingin mengembangkan proyek di tanah Borneo tersebut, perlu riset kuat untuk menyesuaikan dengan daya beli masyarakat. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Success in B2B Selling Omzet Meningkat dengan Digital Marketing #BisnisJangkaPanjang, #TanpaCoding, #PraktekLangsung

[X]
×