kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.526.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.240   -40,00   -0,25%
  • IDX 7.037   -29,18   -0,41%
  • KOMPAS100 1.050   -5,14   -0,49%
  • LQ45 825   -5,35   -0,64%
  • ISSI 214   -0,85   -0,40%
  • IDX30 423   -1,15   -0,27%
  • IDXHIDIV20 514   0,87   0,17%
  • IDX80 120   -0,69   -0,57%
  • IDXV30 125   1,36   1,09%
  • IDXQ30 142   0,26   0,18%

CIMB Securities: IHSG bakal menembus level 4.249 di akhir 2011


Rabu, 15 Desember 2010 / 16:59 WIB
CIMB Securities: IHSG bakal menembus level 4.249 di akhir 2011


Reporter: Ade Jun Firdaus | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

JAKARTA. PT CIMB Securities Indonesia memperkirakan, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) akan terus menguat pada tahun depan. Bahkan IHSG akan menyentuh level 4.249 di akhir tahun 2011 mendatang.

Mastono Ali, Research Associate CIMB Securities Indonesia, menjabarkan, saham-saham sektor konsumsi dan batubara bakal menjadi motor penggerak indeks tahun depan. Prediksi pertumbuhan GDP menjadi sentimen positif bagi sektor konsumsi, khususnya makanan, ritel, dan kebutuhan rumah tangga.

Sementara, kinerja produsen batubara bakal terpoles penguatan harga batubara, yang diprediksi CIMB bisa menyentuh rata-rata level US$ 110 per ton sepanjang tahun 2011. "Curah hujan tinggi akan berlanjut tahun depan sehingga menggerus cadangan batubara," jelas Mastono, Rabu (15/12).

Adapun yang menjadi ancaman IHSG, lanjut Mastono, penghentian subsidi BBM pada Maret 2011. Kebijakan tersebut bakal menjadi sentimen negatif bagi sektor otomotif, termasuk lini usaha terkait seperti ban dan onderdil.

CIMB juga menilai, perolehan keuntungan (return) yang bisa melonjak hingga 45% dari penguatan IHSG sepanjang tahun ini, perlu diwaspadai. Sebab, return itu sudah melebihi (outperform) pertumbuhan normal indeks yang berkisar 30% tiap tahun. "Jadi indeks akan adjusment dari pertumbuhan outperform tahun ini," tebak Mastono.

Meski demikian, imbuh Presiden Direktur CIMB Securities Bernard Thien, Bursa Efek Indonesia masih cukup kondusif bagi investor jangka panjang. Selain jumlah investor institusi dan ritel kini telah berimbang, para manajer investasi juga tidak bisa menarik dana dalam jumlah besar sekaligus lantaran dibatasi oleh ketentuan hanya boleh menjual 10% dari total dana yang dibenamkan di saham.

Apalagi, beberapa negara telah meramu mutual fund berbasis efek yang tercatat dan terdaftar di bursa saham kita. "MI asing itu juga hanya bisa menjual saham 10% dari total dana tiap produk," ujar Bernard.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

[X]
×