kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Cikarang Listrindo (POWR) melanjutkan ekspansi pembangkit


Selasa, 04 Desember 2018 / 09:40 WIB
Cikarang Listrindo (POWR) melanjutkan ekspansi pembangkit
ILUSTRASI. PT Cikarang Listrindo Tbk POWR


Reporter: Ika Puspitasari | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Cikarang Listrindo Tbk (POWR) masih berkomitmen untuk menambah jumlah pelanggan baru pada tahun ini. Sebagai informasi emiten ini menargetkan mampu menggaet 100 pelanggan anyar pada 2018.

Akan tetapi, hingga September 2018 perusahaan listrik ini baru berhasil menambah 43 pelanggan baru. "Kami mengalami penundaan dari beberapa konsumen ke awal tahun depan," kata Investor Relations and Corporate Finance Manager POWR, Baskara Rosadi Van Roo, Selasa (4/12).

Berdasarkan catatan Kontan.co.id, hingga akhir Oktober perusahaan ini sudah berhasil menambah 50 pelanggan baru. Pada tahun lalu jumlah pelanggan sebanyak 2.351. "Pelanggan baru perusahaan berasal dari berbagai sektor industri antaranya otomotif, elektronik, serta consumer goods," ujarnya pada Kontan.co.id.

Sampai saat ini total kapasitas terpasang POWR sebesar 1.144 MW. POWR menyuplai listrik di lima kawasan industri Cikarang, Jawa Barat. Perusahaan ini memiliki izin dari ESDM sejak 2006 silam.

Sembari terus menambah pelanggan baru, POWR juga tengah mengembangkan solar fotovoltaik (PV) serta kini tengah mengembangkan pilot projects sebesar 52,5 KW. "Ini untuk melihat level radiasi dari solar PV di Kawasan Cikarang. Untuk investasi pengembangan ini, dalam kapasitas 1 MW membutuhkan biaya US$ 1 juta," imbuh Baskara.

Sampai September 2018, Cikarang Listrindo sudah menyerap belanja modal US$ 21 juta dari total capex pada tahun ini sebesar US$ 30 juta hingga US$ 40 juta. Baskara menilai, bisinis pembangkit di Indonesia cukup stabil dan memiliki prospek yang baik untuk ke depannya.

Sementara ini perusahaan masih membahas rencana bisnis untuk tahun depan. Ia juga belum dapat menyampaikan berapa belanja modal yang disiapkan untuk tahun depan. "Untuk dana belanja modal tahun depan dari kas operasional perusahaan," tuturnya.

POWR juga memiliki beberapa upaya guna meningkatkan kinerja dan mencapai pertumbuhan yang dibidik. Baskara menjelaskan, pihaknya terus mempertahankan kualitas operasional dengan standar yang baik. Cikarang Listrindo pun memberikan kualitas layanan yang terbaik kepada pelanggan dengan listrik yang stabil dan tentunya dapat diandalkan.

"Selain itu kami juga terus memenuhi seluruh permintaan dari kawasan industri dan PLN, mengoptimalkan utilisasi dari semua pembangkit kami, dan terus melakukan ekspansi pembangkit," papar Baskara.

Sebagai informasi, kini POWR memiliki satu pembangkit listrik berbahan gas (PLTG) 1 yang memiliki kapasitas 755 MW yang dipasok dari Pertamina dan PGN, sementara untuk PLTG II memiliki kapasitas cadangan sebesar 109 MW.

Cikarang Listrindo memiliki tenaga listrik berbahan bakar batubara atau PLTU berkapasitas 2x140 MW yang mulai dioperasikan pada tahun 2007. Dalam satu tahun, PLTU ini memerlukan 1,2 juta ton batubara yang dipasok dari Adaro dan Antang Gunung Meratus, perusahaan menggunakan batubara dengan kalori 4.200 sampai 4.440 kkal/kg.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×