Reporter: Eldo Christoffel Rafael | Editor: Sanny Cicilia
JAKARTA. Produsen furnitur PT Chitose International Tbk mengalami kelesuan permintaan pada semester I-2016. Tercatat penjualan bersih CINT selama semester I-2016 sebesar Rp 144 miliar atau turun 11,65% dari periode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp 163,1 miliar.
Fadjar Swatyas, Direktur merangkap Sekretaris Perusahaan Chitose International mengatakan, di semester pertama 2016, permintaan furnitur tidak terlalu bagus karena ekonomi Indonesia tidak baik. Namun memasuki Agustus, proyek permintaan barang dan jasa pemerintah lewat lelang elektronik atau e-catalogue membantu menaikan penjualan.
Di pasar domestik, CINT mengklaim berhasil memenangkan kontrak pengadaan barang dan jasa pemerintah berupa e-catalog. Tanpa menyebutkan nilai kontrak, CINT sudah didaftarkan dan menjadi standar produk bagi lembaga-lembaga pemerintahan di Indonesia.
Fadjar mengakui tahun lalu belum spesifik pendapatan dari pemerintah karena baru mulai mendapat tender pada bulan oktober sementara tahun ini sudah ada pesanan dari Agustus. Walaupun belum disebutkan secara spesifik kenaikannya namun belanja pemerintah khususnya untuk penyediaan furnitur perkantoran dan juga untuk sektor pendidikan mulai bertambah seperti di Medan, Surabaya Bali, Pontianak dan juga Bandung.
Selain itu, perseroan juga telah menandatangani kontrak dengan PT KAI Commuter Line untuk pengadaan kursi sandar dan tempat sampah di 20 stasiun di Jakarta. "Ada PON di Jawa Barat kemarin juga turut bantu penjualan," kata Fadjar saat dihubungi KONTAN, Minggu (9/10).
Melihat pertumbuhan penjualan dari pemerintah Chitose sudah bersiap-siap tahun depan meraup pendapatan lebih banyak lagi. Melihat program Indonesia Pintar dan Indonesia Sehat yang digagas maka akan mengikuti dua sektor tersebut. Saat ini Chitose baru menyediakan furnitur untuk keperluan sekolah-sekolah negeri dan juga swasta.
Sedangkan untuk kesehatan hanya suplai ranjang di rumah sakit swasta. Padahal Chitose sudah mengekspor ranjang rumah sakit di Jepang. "Tahun depan kami tentu juga bidik untuk menyediakan ranjang dan juga furnitur lain di rumah sakit pemerintah," kata Fadjar.
Untuk ekspor, Hingga saat ini, Chitose masih aktif mengekspor kursi piano merek Roland serta ranjang rumahsakit ke Jepang. Hingga Desember 2015, Chitose sudah mengekspor 2.085 kursi piano ke Jepang dan tahun ini akan mengekspor juga diangka yang sama. Terbaru Chitose sedang negosiasi kerjasama baru untuk menyuplai kursi piano Kawai.
Dengan beragam kontrak dan proyek yang sudah didapat, maka perusahaan yakin penjualan tahun ini bisa naik 7% dari tahun lalu yaitu Rp 336,5 miliar. Dengan rincian ekspor Rp 15 miliar, penjualan business to customer Rp 5,5 miliar, proyek Rp 26 miliar, dan regular bisnis Rp 290 miliar.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News