Reporter: Akhmad Suryahadi | Editor: Wahyu T.Rahmawati
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bisnis distribusi minyak dan kawasan industri PT AKR Corporindo Tbk (AKRA) punya prospek positif tahun ini. Sepanjang enam bulan pertama 2021, emiten penyalur bahan bakar minyak (BBM) ini membukukan laba bersih Rp 550 miliar, naik 28% secara tahunan.
Tumbuhnya bottom line AKRA tidak terlepas dari naiknya pendapatan. Konstituen Indeks Kompas100 ini membukukan pendapatan senilai Rp 10,70 triliun, naik 7,04% dari realisasi pendapatan di semester pertama tahun lalu yang hanya Rp 10,01 triliun.
Analis Samuel Sekuritas Indonesia Muhammad Farras Farhan mengatakan, outlook positif AKRA datang dari segmen distribusi minyak. Farras menyebut, AKRA telah mendistribusikan 47% minyak dari total target di tahun ini.
Dengan adanya commodity upcycle yang mendorong harga komoditas, Samuel Sekuritas melihat AKRA dapat mendistribusikan minyak sebanyak 2,45 juta kiloliter (kl)-2,5 juta kl hingga akhir tahun ini. Angka tersebut naik 5%-7% seiring dengan meningkatnya permintaan minyak.
Baca Juga: AKR Corporindo (AKRA) dan Freeport teken perjanjian sewa tanah untuk pabrik smelter
Propsek AKRA juga terpoles pengembangan kawasan industri Java Integrated Industrial and Ports Estate (JIIPE). Kawasan industri JIIPE mencatatkan peningkatan pendapatan sebesar 110% yoy menjadi Rp 383 miliar di semester pertama 2021. AKR Corporindo telah mencapai 47% dari target penjualan lahan tahun ini.
Farras memproyeksikan, AKRA akan membukukan penjualan lahan sebanyak 30 hektare-40 hektare per tahun, dengan kontribusi 18%-22% terhadap laba kotor AKRA. Prospek ini seiring dengan membaiknya iklim investasi serta status kawasan ekonomi khusus (KEK) yang didapatkan oleh JIIPE.
Tahun ini, AKRA diproyeksikan membukukan pendapatan senilai Rp 22,63 triliun dan akan naik menjadi Rp 25,99 triliun di tahun depan. Sementara laba bersih AKRA diproyeksikan sebesar Rp 1,05 triliun tahun ini dan mencapai Rp 1,12 triliun tahun depan.
“Kami melihat volume distribusi minyak tetap positif hingga akhir tahun seiring dengan penguatan harga komoditas, serta optimalisasi JIIPE sebagai pendorong pertumbuhan,” tulis Farras dalam riset, Senin (30/8). Namun, salah satu risiko utama rekomendasi ini adalah memburuknya iklim investasi.
Samuel Sekuritas mempertahankan rekomendasi beli saham AKRA dengan target harga Rp 4.400 per saham. Senin (30/8), harga saham AKRA ditutup menguat 1% ke Rp 3.850 per saham.
Baca Juga: Bos AKR Corporindo kembali memborong 1,59 juta saham AKRA
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News