Reporter: Dupla Kartini, Bloomberg | Editor: Dupla Kartini
SYDNEY. Harga minyak mentah masih melandai pagi ini. Tak heran, penurunan yang terjadi sepanjang Mei ini merupakan yang tertajam dalam tiga setengah tahun terakhir. Spekulasi krisis Eropa yang mungkin memburuk menyebabkan surutnya permintaan bahan bakar.
Minyak WTI untuk pengiriman Juli turun 18 sen ke level US$ 87,64 per barel pada perdagangan elektronik di New York Mercantile Exchange pukul 09.00 waktu Sydney. Kemarin, kontrak tersebut meluncur US$ 2,94 ke posisi US$ 87,82. Ini penutupan terendah sejak 21 Oktober. Sepanjang Mei ini pun, harganya sudah rontok 16,5%.
Sementara, minyak Brent untuk pengiriman Juli terpapas 3% ke US$ 103,47 per barel di bursa ICE Futures Europe, kemarin. Harganya pun sudah tumbang 13% di bulan ini. Koreksi terbesar sejak Mei 2010.
Pasar cemas krisis bakal memburuk, setelah data kepercayaan ekonomi di zona euro mengecewakan. Pada Mei ini, kepercayaan ekonomi euro turun lebih tajam dari perkiraan, menuju level terendah sejak Oktober 2009. Kondisi ini dipicu oleh kekhawatiran Yunani keluar dari euro, apalagi Spanyol berjuang menyelamatkan perbankannya.
Di sisi lain, American Petroleum Institute melaporkan, persediaan bensin AS dilapokan naik 2,1 juta barel pada pekan lalu, sedangkan stok minyak mentah turun 353.000 barel menjadi 385,9 juta.
Adapun, Departemen Energi dijadwalkan merilis datanya pada hari ini. Analis memprediksi, pemerintah bakal melaporkan terjadinya kenaikan pasokan minyak sebanyak 1 juta barel menjadi 383,5 juta barel per pekan lalu. Ini jumlah stok terbesar sejak 1990.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News