kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.428.000   -57.000   -2,29%
  • USD/IDR 16.602   11,00   0,07%
  • IDX 7.916   -209,10   -2,57%
  • KOMPAS100 1.090   -29,49   -2,63%
  • LQ45 772   -7,67   -0,98%
  • ISSI 281   -10,34   -3,54%
  • IDX30 401   -4,69   -1,16%
  • IDXHIDIV20 453   -1,70   -0,37%
  • IDX80 121   -1,88   -1,53%
  • IDXV30 129   -2,46   -1,87%
  • IDXQ30 127   -0,85   -0,66%

Cek Rekomendasi Saham Indeks Kompas100 yang Sukses Ungguli Kinerja Blue Chip


Senin, 20 Oktober 2025 / 04:50 WIB
Cek Rekomendasi Saham Indeks Kompas100 yang Sukses Ungguli Kinerja Blue Chip
ILUSTRASI. Analis memberikan rekomendasi saham pilihan untuk indeks Kompas100 yang berhasil melampaui kinerja saham blue chip


Reporter: Rashif Usman | Editor: Anna Suci Perwitasari

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kinerja indeks Kompas100 berhasil mengungguli performa saham blue chip di indeks LQ45 pada sepanjang tahun 2025 atawa secara year to date (YtD).

Berdasarkan data statistik Bursa Jumat (17/10), indeks Kompas100 sudah melaju 3,11% ytd sejak awal tahun ke posisi 1.090,46. Sementara, kondisi indeks LQ45 melemah 6,57% ytd ke level 772,34.

Managing Director Research and Digital Production Samuel Sekuritas Indonesia Harry Su mengatakan, kinerja Kompas100 sejak awal tahun sangat dipengaruhi oleh saham-saham liquidity driven yang mencatat kenaikan luar biasa, seperti PT Energi Mega Persada Tbk (ENRG) yang melesat 291,3% YtD, PT Barito Pacific Tbk (BRPT) melonjak 296,7%, PT Bumi Resources Minerals Tbk (BRMS) meningkat 196,24%.

Selanjutnya ada PT Darma Henwa Tbk (DEWA) yang menanjak 170,27% sepanjang tahun ini, PT Timah Tbk (TINS) terkeren 169,16% dan PT Dian Swastatika Sentosa Tbk (DSSA)  terbang 167,97%.

Baca Juga: Kinerja Emiten Ritel Diprediksi Tumbuh Single Digit, Intip Prospeknya

"Lonjakan harga saham-saham ini menjadi motor utama penguatan indeks. Tanpa kontribusi mereka, IHSG maupun Kompas100 kemungkinan besar masih berada jauh di bawah level saat ini," kata Harry kepada Kontan, Jumat (17/10/2025).

Harry menambahkan kontributor terbesar datang dari saham-saham dengan pergerakan likuiditas tinggi dan berbasis komoditas, khususnya energi, tambang emas, dan logam dasar.

Sebaliknya, sektor perbankan justru menjadi penekan karena masih mencatat penurunan signifikan secara tahun berjalan. Tekanan ini dipicu oleh aksi jual asing yang berlanjut, pelemahan rupiah, dan margin bunga (NIM) yang belum pulih hingga delapan bulan pertama tahun 2025.

Dihubungi terpisah, Investment Analyst Edvisor Provina Visindo Indy Naila berpendapat sejumlah sektor riil menopang kinerja indeks Kompas 100, seperti sektor logam dan mineral yang berasal dari saham PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) dan BRMS, serta saham CPO seperti PT Triputra Agro Persada Tbk (TAPG) juga menopang kinerja indeks.

Tak hanya itu, sektor konsumer seperti PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk (ICBP) dan PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk (AMRT) juga ikut mendorong performa indeks.

Baca Juga: Saham Grup Salim IMAS & IMJS Ngebut Sejak Awal Tahun, Ini Rekomendasi Analis

"Investor melihat ada rotasi sektor karena dari sisi ketidakpastian ekonomi global maupun domestik menyebabkan investor tertarik dengan saham logam dan mineral seperti emas," jelas Indy kepada Kontan, Jumat (17/10/2025).

Dalam jangka menengah, Harry menilai saham-saham komoditas masih berpotensi melanjutkan reli selama harga global tetap tinggi, terutama emas yang sudah menembus rekor baru di atas US$ 4.300 per ons troi. 

Namun, volatilitas harga menjadi risiko yang harus dicermati. Untuk sektor perbankan, tekanan jangka pendek diperkirakan masih berlanjut, tetapi prospek jangka panjang tetap positif berkat fundamental yang solid dan potensi pemulihan kredit. Adapun sektor konsumer defensif seperti FMCG dan ritel modern akan tetap menjadi pilihan aman bagi investor di tengah volatilitas pasar.

 

Dus, Harry merekomendasikan saham BBCA, TLKM, ICBP, AMRT dan JPFA dengan target harga masing-masing Rp 9.600, Rp 3.900, Rp 12.800, Rp 3.00 dan Rp 2.000.

Saham-saham ini dipilih karena bersifat defensif, memiliki fundamental kuat, dan berpotensi memberi kontribusi positif terhadap pergerakan indeks di tengah tekanan pada saham-saham laggard.

Sementara itu, Indy menyarankan investor untuk mencermati saham ICBP, ANTM, BBRI, BMRI dan PGEO pada target harga masing-masing Rp 10.000, Rp 4.000, Rp 5.025, Rp 5.200 dan Rp 2.000 per saham. 

Selanjutnya: Cuaca Panas Terik? Jangan Panik, Ini Cara Lindungi Kulit Anda

Menarik Dibaca: Cuaca Panas Terik? Jangan Panik, Ini Cara Lindungi Kulit Anda

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Tag


TERBARU

[X]
×