Reporter: Aris Nurjani | Editor: Wahyu T.Rahmawati
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Credit Default Swap (CDS) Indonesia mengecil. CDS untuk tenor 5 tahun menyentuh level 128,63 dan CDS 10 tahun berada di 206,50 pada Kamis (28/7).
Dalam sepekan, CDS 5 tahun turun dari 142,09 dan CDS 10 tahun turun dari 212,90. Penurunan CSD mengindikasikan penurunan persepsi risiko investasi di Indonesia.
Senior Economist Samuel Sekuritas Fikri C. Permana mengatakan sejak 22 Juli CDS Indonesia turun. Fikri mengatakan kebijakan moneter lewat kenaikan suku bunga Fed Funds Rate oleh Federal Reserve seharusnya tidak mempengaruhi risiko investasi di Indonesia.
"Karena risikonya di global, bukan di Indonesia harusnya relatif kecil dampaknya untuk Indonesia," kata Fikri.
Baca Juga: Modal Asing Rp 4,21 Triliun Hengkang Sepekan Lalu
Dia mengatakan, investor domestik masih akan dominan baik di pasar obligasi dan surat utang negara (SUN) dan pasar saham. Dia melihat, kepemilikan investor lokal pada SBN masih tinggi, baik itu perbankan, asuransi, dan dana pensiun. Bahkan pada saat asing keluar, yield masih bisa ditahan di level 7,3%.
"Likuiditas domestik masih akan sangat menjaga pasar keuangan terlepas dari asing masih akan masuk atau tidak," ujar dia.
Dia memperkirakan, yield SUN acuan tenor 10 tahun berpotensi masih berada di sekitar 7%. Baru di pertengahan tahun depan, yield SUN acuan tenor bisa turun lagi ke bawah 7%.
Baca Juga: Bunga BI Tetap, Bunga The Fed Diprediksi Naik, Pasar Obligasi RI Bisa Tertekan
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News