Reporter: Hikma Dirgantara | Editor: Wahyu T.Rahmawati
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Persepsi risiko berinvestasi di Indonesia rupanya meningkat dalam sepekan terakhir. Hal ini tercermin dari naiknya level Credit Default Swap (CDS) Indonesia untuk 5 tahun dari level 87,29% menjadi 93,15% pada Jumat (3/6) kemarin.
Senior Economist Samuel Sekuritas Fikri C Permana meyakini kenaikan CDS tersebut merupakan respons dari pelaku pasar seiring dengan data non-farm payroll (NFP) Amerika Serikat (AS) yang naik. Dengan kenaikan tersebut, ada kekhawatiran laju inflasi AS masih akan tetap tinggi.
“Hal tersebut pada akhirnya memicu kembali kekhawatiran investor global mengenai keputusan The Fed terkait kenaikan suku bunga acuan. Tak pelak, persepsi berinvestasi di emerging markets seperti Indonesia pun mengalami kenaikan,” kata Fikri kepada Kontan.co.id, Senin (6/6).
Baca Juga: Ada Kekhawatiran Akan Sikap The Fed, Level CDS Indonesia Naik
Apalagi, India pada pekan ini juga diperkirakan akan menaikkan suku bunga acuan, yang membuat investor asing melihat Indonesia berpotensi mengikuti langkah tersebut.
Namun, Fikri menyebut bahwa naiknya level CDS tersebut belumlah mengkhawatirkan dan baru sebatas persepsi investor asing semata. Pasalnya, kondisi fundamental Indonesia belakangan justru terus memperlihatkan perbaikan. Tercermin dari adanya inflow di pasar obligasi maupun saham pada pekan lalu yang membuat nilai tukar rupiah terapresiasi.
Di satu sisi, inflasi domestik yang masih terjaga juga membuat Bank Indonesia masih belum perlu ikut meningkatkan suku bunga acuan. Selain itu, harga komoditas yang masih tinggi turut memberi dampak positif karena bisa menambah pendapatan fiskal ke depan. Lebih lanjut, dia juga melihat pertumbuhan daya beli kelas menengah-atas di Indonesia juga bisa menjadi indikasi yang baik untuk fundamental Indonesia.
Baca Juga: Arus Modal Asing Masuk Rp 10,37 Triliun di Pekan Terakhir Mei 2022
“Investor domestik tidak perlu khawatir karena persepsi investor asing ini kan belum tentu menggambarkan kondisi Indonesia sesungguhnya. Dengan ekonomi Indonesia yang semakin solid, seharusnya investor domestik justru punya confidence yang lebih baik,” imbuh dia.
Namun, karena sentimen global, khususnya terkait inflasi dan kenaikan suku bunga, ke depan masih sangat mendominasi, Fikri memperkirakan level CDS Indonesia masih akan bergerak dinamis sepanjang tahun ini.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News