kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Catat isu penting yang harus disimak hari ini


Rabu, 25 September 2013 / 06:02 WIB
Catat isu penting yang harus disimak hari ini
ILUSTRASI. Drakor romantis komedi Woori The Virgin dibintangi Im Soo Hyang, adalah salah satu drama Korea terbaru yang tayang di VIU pada bulan Mei ini.


Reporter: Barratut Taqiyyah | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

JAKARTA. Enam isu berikut menarik disimak sebelum melakukan transaksi di pasar finansial.

- Laju ekonomi triwulan III 2013 akan di bawah 5,8%

Triwulan III 2013 menjadi periode yang berat bagi pemerintah. Efek kenaikan bahan bakar minyak (BBM) yang menyebabkan inflasi meroket, melemahnya nilai tukar rupiah serta naiknya suku bunga menjadi sumber menurunnya pertumbuhan ekonomi di Juli hingga Agustus 2013.

Asal tahu saja, kenaikan BBM yang terjadi pada 22 Juni 2013 menyebabkan inflasi sebesar 3,29% di bulan Juli. Kemudian inflasi di Agustus menurun menjadi 1,12%. Selain itu, kebijakan Bank Indonesia (BI) yang menaikkan acuan BI rate menjadi 7,25% turut memberikan andil. Ini tentu berimbas pada daya beli masyarakat yang merosot drastis.

Berdasarkan hasil survey penjualan eceran yang dilakukan BI pada Juli 2013, terlihat indikasi perlambatan pertumbuhan konsumsi masyarakat. Ini tecermin dari melambatnya pertumbuhan bulanan indeks penjualan riil dari 8,3% pada Juni 2013 menjadi 5,7% pada Juli 2013.

Plt Kepala Badan Kebijakan Fiskal Kementerian Keuangan Bambang Brodjonegoro mengatakan, melihat berbagai situasi perekonomian yang terjadi diperkirakan laju pertumbuhan ekonomi di triwulan III 2013 akan lebih rendah dibanding triwulan II 2013 yang mencapai 5,8%.

"Memang ada pelemahan dibanding kuartal II 2013.  Jadi mungkin sedikit di bawah," ujar Bambang di Jakarta, Selasa (24/9).

- Perdebatan anggaran AS kian memanas

Menjelang masa pergantian tahun fiskal AS pada 1 Oktober nanti, pemerintahan Barack Obama mendapat perlawanan dari Republik. Partai oposisi ini bersikeras agar Obama menurunkan bujet anggaran kesehatan atau populer disebut ObamaCare. Meski awalnya menolak, Obama mengatakan, bersedia mengurangi pos anggaran. Dalam proposal anggaran terbaru, Obama bersedia mengurangi bujet jaminan keamanan sosial hingga sebesar US$130 miliar dalam tempo 10 tahun.

Obama juga bersedia mengurangi bujet kesehatan. Saat ini, Obama mengalokasikan bujet kesehatan sebesar US$ 371 miliar. Bujet kesehatan ini mencapai 43% dari total anggaran AS. Obama bersedia menurunkan dengan cara mengutip pajak kesehatan lebih tinggi. Rencananya, pajak kesehatan terhadap rumah sakit, panti jompo dan lembaga kesehatan lain menjadi objek kenaikan pajak.

- Poisisi dollar AS

 Dollar Amerika Serikat (AS) menguat terhadap sejumlah mata uang utama. Pernyataan beberapa pejabat The Federal Reserve mengenai stimulus moneter Amerika Serikat (AS) yang berpotensi dikurangi pada tahun ini, telah mengangkat pergerakan the greenback sebutan lain untuk dollar AS.

Pasangan EUR/USD, Selasa (24/9) pukul 19.15 WIB, melemah 0,19% menjadi 1,3467 dibanding sehari sebelumnya. Pairing AUD/USD turun 0,42%  menjadi 0,9391 namun pasangan USD/JPY terkoreksi 0,17% menjadi 98,68%.  

- Posisi rupiah

Rupiah melanjutkan pelemahan. Pasangan USD/IDR, Selasa (24/9), menguat 0,24% menjadi 11.473. Dollar Amerika Serikat (AS) di kurs tengah Bank Indonesia (BI) juga naik 0,87% menjadi 11.535.

Daru Wibisono, Analis Monex Investindo Futures mengatakan, dollar AS mendapat sentimen positif dari proyeksi data manufatur dan penjualan rumah yang positif. Penguatan dollar AS tentu membuat rupiah makin tertekan.

- Posisi IHSG

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) tumbang saat penutupan perdagangan sesi II, Selasa (24/9). IHSG turun 102,44 poin atau tumbang 2,25% menjadi 4.460,41.

Tercatat ada 221 saham turun dan 50 saham naik, serta 71 saham diam tak bergerak. Tercatat ada 4,74 miliar saham yang berpindah tangan dengan nilai transaksi Rp 4.974,36 triliun.

Semua sektor turun dan berada di zona merah, yang turun paling dalam adalah sektor industri lainnya yang turun 5,63%. Menyusul sektor konstruksi turun 3,87%, manufaktur turun 2,94%, infrastruktur turun 2,51%, pertambangan turun 2,10%, basic industry turun 2,10%, produk konsumen turun 1,90%, perkebunan turun 1,47%, perdagangan turun 1,38% dan keuangan turun 1,31%.

- Posisi Wall Street

 Mayoritas saham yang diperdagangkan di bursa AS menurun untuk hari ke empat, tadi malam (24/9). Data Bloomberg menunjukkan, pada pukul 16.00 waktu New York, indeks Standard & Poor's 500 turun 0,3% menjadi 1.697,42. Sedangkan indeks Dow Jones Industrial Average turun 0,4% menjadi 15.334,59.

Pada transaksi tadi malam melibatkan 6 miliar saham, setara dengan volume transaksi rata-rata tiga bulanan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×