kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   -13.000   -0,85%
  • USD/IDR 16.200   -20,00   -0,12%
  • IDX 7.066   -30,70   -0,43%
  • KOMPAS100 1.055   -6,75   -0,64%
  • LQ45 830   -5,26   -0,63%
  • ISSI 215   0,27   0,12%
  • IDX30 424   -2,36   -0,55%
  • IDXHIDIV20 513   -0,30   -0,06%
  • IDX80 120   -0,79   -0,65%
  • IDXV30 124   -1,30   -1,04%
  • IDXQ30 142   -0,32   -0,23%

Cari dana ekspansi, The Duck King berniat IPO di 2018


Selasa, 08 Mei 2018 / 18:27 WIB
Cari dana ekspansi, The Duck King berniat IPO di 2018
ILUSTRASI. Restoran The Duck King


Reporter: Dede Suprayitno | Editor: Dupla Kartini

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Perusahaan yang bergerak di bidang restoran, PT Jaya Bersama Indo, berniat melakukan penawaran umum perdana saham atau initial public offering (IPO). Masih belum ketahuan  jumlah saham yang akan ditawarkan kepada publik. Yang pasti, perusahaan yang mengusung merek The Duck King ini ingin terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada tahun ini.

Direktur Keuangan PT Jaya Bersama Indo Dewi Tio menyatakan, proses IPO yang akan dilakukan oleh perusahaan masih dalam tahap evaluasi. Menurutnya, ada beberapa hal yang sangat krusial dan serius yang sedang dipertimbangkan. “Beberapa hal cukup serius, tapi kami berharap bisa berkembang lebih cepat dan bisa tahun ini,” kata Dewi di Jakarta, Selasa (8/5).

Rencana IPO itu sejalan dengan rencana ekspansi perusahaan yang cukup agresif pada tahun ini. Manajemen The Duck King berniat menambah 10 gerai baru di wilayah Indonesia dan satu gerai di Vietnam. Agenda ekspansi keluar negeri  sudah masuk dalam road map perluasan usaha The Duck King.

“Kami niatnya setiap tahun buka satu gerai di luar negeri, terutama negara di Indochina,” imbuh Dewi.

Di pasar Vietnam, manajemen melihat ada potensi yang cukup besar. Manajemen sudah melakukan survei yang menunjukkan produk yang mereka jual bisa diterima pasar. Selain ada pangsa pasar, Jaya Bersama juga melihat daya beli masyarakat setempat cukup tinggi. “Kompetitornya juga masih sedikit, sehingga markenya cukup lebar,” papar Dewi.

Dari target 11 gerai baru tersebut, setidaknya lima gerai sudah bisa dipastikan dibuka. Untuk gerai The Duck King, manajemen masih menyasar kota-kota tier-1. Lokasinya di pusat perbelanjaan, bukan stand alone.

Sedangkan untuk ekspansi pada kota-kota lapis kedua, perusahaan akan menggeber ekspansi bisnis Fook Yew. Salah satu brand restauran yang juga dikelola oleh manajemen.

Fook Yew telah diakuisisi The Duck King Group sejak Juli 2017. Gerai ini menawarkan konsep Shanghai Bistro dan Bubble Tea Lab, yang terinspirasi dari makanan lezat di jalan Shanghai, China. Saat ini, manajemen memiliki 31 gerai The Duck King dan empat gerai Fook Yew. Seluruh gerai Fook Yew berada di Jakarta.

Meski tahun ini berniat ingin menambah 11 gerai baru, sayangnya Dewi tidak membocorkan besaran investasi yang dibutuhkan dalam pengembangan setiap gerai.

Selain membuka gerai sendiri, The Duck King juga saat ini menjalin kerja sama dalam bentuk franchise. Saat ini, ada setidaknya 6 gerai yang masih menggunakan konsep kerja sama ini. Ke depan, manajemen ingin berfokus pada gerai milik sendiri, sehingga kerja sama franchise yang ada apabila sudah habis waktu kontraknya, tidak diperpanjang.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×