Reporter: Kornelis Pandu Wicaksono | Editor: Yuwono Triatmodjo
JAKARTA. PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (TLKM) semakin gencar melakukan sejumlah aksi korporasi. Dua aksi korporasi besar telah TLKM lakukan dalam satu tahun terakhir.
Pertama, TLKM lewat anak usahanya, PT Telkom Sigma telah mengakuisisi pusat data (data center) IBM di Sentul, Bogor seluas 4.000 m² pada Agustus 2012. TLKM menargetkan pusat datanya bertambah menjadi 24.000 m² dengan membidik kota lain, seperti Tangerang, Surabaya dan Balikpapan.
Kedua, manajemen TLKM awal bulan Juni 2013 mengungkapkan niat CT Corp untuk masuk ke Telkomvision, anak usaha TLKM. Perjanjian awalnya, CT Corp akan memegang 80% saham Telkomvision, dan sisanya masih milik TLKM.
Analis menilai, kedua aksi tersebut akan positif bagi TLKM. Analis Batavia Prosperindo Sekuritas, Arandi Nugraha bilang, akuisisi data center IBM, semisal, akan memperkuat bisnis data TLKM. Terlebih, prospek dan pertumbuhan bisnis ini cukup signifikan. Catatan Arandi, layanan data berkontribusi 28,9% dari total pendapatan TLKM.
Telkomsel akan memainkan peran penting sebagai anak usaha TLKM dalam bisnis layanan data. Penjualan smartphone yang pesat, kata Arandi, merupakan pangsa pasar potensial bagi bisnis layanan data ini.
Apalagi, celah pasar ini masih terbuka lebar. Menurut Arandi, pengguna telepon pintar baru 9% dari total penduduk Indonesia.
Arandi menghitung, pendapatan TLKM masih cukup bagus dan akan tumbuh 10% di tahun ini. Ini, karena pangsa pasar TLKM sangat kuat.
Tapi, analis Ciptadana Securities, Triwira Tjandra justru menilai, kontribusi data center masih cukup kecil bagi TLKM. Pendapatan terbesar TLKM saat ini masih disumbang dari divisi seluler.
TLKM memang memiliki banyak sumber pendapatan. Namun di mata Triwira, kontribusinya tidak besar. Dia mencontohkan, kontribusi pendapatan dari satelit TLKM yang hanya 3% dari total pendapatan.
Analis Kim Eng Securities Katarina Setiawan dalam risetnya 7 Juni lalu menuliskan, kolaborasi TLKM dengan CT Corp di Telkomvision adalah hal positif. Telkomvision yang kini menjadi pemain pasar kedua terbesar di Indonesia. Nah, masuknya CT Corp akan memperkuat konten Telkomvision.
Senada, analis Trimegah Securities, Robby Hafil menyebutkan, CT Corp memiliki keunggulan dalam sisi konten. "Dari dulu problem Telkomvision ada di konten," ujarnya.
Namun, Robby merekomendasikan hold saham TLKM dan memberikan target harga Rp 10.400, yang mencerminkan rasio harga terhadap laba bersih per saham alias price earning ratio (PER) 2013 sebesar 13,5 kali.
Sedangkan, Triwira masih merekomendasikan beli saham TLKM dengan target harga Rp 11.750 per saham. Triwira menyukai TLKM karena pendapatan emiten ini cukup stabil. Selain itu, dia menganggap komunikasi telepon sudah menjadi kebutuhan primer, selain pangsa pasar TLKM juga sangat besar.
Katarina juga merekomendasikan beli saham TLKM dengan target harga Rp 12.400 dengan PER 2013 sebesar 17 kali. Kemarin, harga TLKM turun 1,42% ke posisi Rp 10.400 per saham.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News