kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.345.000 0,75%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Capri Nusa Satu Properti (CPRI) masih optimistis bisnis sewa properti tetap bergairah


Kamis, 14 Oktober 2021 / 06:20 WIB
Capri Nusa Satu Properti (CPRI) masih optimistis bisnis sewa properti tetap bergairah


Reporter: Venny Suryanto | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Capri Nusa Satu Properti Tbk (CPRI) masih optimistis bisnis sewa propertinya tetap menggeliat. Adapun perseroan juga targetkan pendapatan tahun ini bisa menyamai seperti di tahun 2020 yakni sekitar Rp 2,8 miliar.

Direktur Utama CPRI, Jensen Surbakti mengatakan, sampai dengan September 2021, raihan pendapatan  CPRI sudah mencapai Rp 2,5 miliar.

“Kontribusi pendapatan perseroan terutama dari penyewaan gedung kantor di Jakarta Timur,” ungkap dia saat dihubungi Kontan.co.id, Rabu (13/10).

Jensen pun menilai bisnis penyewaan gedung perkantoran dan gedung pertemuan sangat ketergantungan kepada kebijakan pemerintah dalam penanganan pandemi Covid-19.

“Sehingga diharapkan bisa mengairahkan kembali sektor ini karena biasa ketika komoditi naik tajam akan di ikuti oleh pertumbuhan sektor property secara keseluruhan dan di ikuti sektor pariwisata dan otomotif,” katanya.

Untuk itu, di tahun ini CPRI menargetkan okupansi penyewaan gedung perkantoran di Raden Inten bisa mencapai 80%. Bahkan, sampai saat ini dia mengatakan okupansi di gedung itu sudah melampaui target yakni telah mencapai 87%.

Baca Juga: Capri Nusa Satu Properti (CPRI) optimistis bisnis sewa properti tetap menggeliat

Sementara itu, untuk gedung JW Smarta Office yang berada di Jatiwaringin, Bekasi tingkat okupansinya masih di bawah sekitar 10%.

“Tahun depan paling tidak kami mempertahankan hal tersebut dan gedung yang di Jatiwaringin kami berharap banyak penanganan Covid-19, sehingga baru kami bisa menetapkan okupansi,” harapnya.

Sebagai informasi, sebelumnya perusahaan mengalokasikan capital expenditure sebesar Rp 40 miliar sampai Rp 50 miliar tahun ini. Di mana rencananya dana itu akan difokuskan untuk penyelesaian resort Nusa Penida di Bali.

Namun, dia mengatakan sampai dengan saat ini belum ada realisasi capex secara signifikan lantaran perseroan masih menunggu kepastian kebijakan dan perkembangan penanganan Covid-19.

“Dengan demikian masyarakat mempunyai kepercayaan diri melakukan aktivitas dengan protokol kesehatan ketat dan imunitas secara global,” ujarnya.

Lantaran masih wait and see, mengenai rencana ekspansi juga masih tertunda sebab perseroan masih mengevaluasi dan mengamati bisnis apa saat ini yang cocok untuk menambah nilai tambah bagi Perseroan dan meningkatkan kinerja Perseroan.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×