kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,02   -8,28   -0.91%
  • EMAS1.318.000 0,61%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Capitol Nusantara berhasil menekan kerugian


Minggu, 29 Januari 2017 / 15:57 WIB
Capitol Nusantara berhasil menekan kerugian


Reporter: Hasyim Ashari | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

JAKARTA. PT Capitol Nusantara Indonesia Tbk (CANI) kembali mengalami rugi di tahun 2016. Dalam laporan keuangan perseroan diketahui, kerugian yang diderita CANI tahun lalu sebesar US$ 2,67 juta. Angka ini lebih baik jika dibanding tahun 2015 di mana jumlah kerugiannya sebesar US$ 3,35 juta.

Penyebab turunnya rugi yang diderita perusahaan dikarenakan beban pokok pendapatan yang juga turun tajam. Sekadar informasi saja, pendapatan tahun kemarin yaitu US$ 2,51 juta, sedangkan pendapatan tahun 2015 sebesar US$ 2,54 juta.

"Turunnya rugi karena beban pokok pendapatan turun yaitu US$ 5,19 juta pada 2016 sedangkan pada tahun 2015 beban pokoknya yaitu US$ 5,90 juta," ujar Manajemen dalam keterbukaan informasi di Bursa Efek Indonesia (BEI) Jumat (27/1).

Kemudian posisi kas dan bank juga mengalami penurunan sebesar US$ 39.469 kebanyakan disebabkan oleh kas neto yang digunakan untuk aktivitas operasi sebesar US$ 756.581. Kemudian yang di set-off dengan kas neto yang diperoleh dari aktivitas investasi dan pendanaan masing-masing sebesar US$ 611.333 dan US$ 103.867, serta dampak selisih kurs.

Kemudian, dalam laporan tersebut, piutang nonusaha-bersih dari pihak ketiga mengalami kenaikan menjadi US$ 59.763 akibat meningkatnya klaim kas bon oprasional karyawan. Lalu, ada juga penurunan aset keuangan tidak lancar sebesar US$ 636.431 disebabkan oleh pencairan keseluruhan dana yang dibatasi.

Selanjutnya, ada penurunan aset tidak lancar lainnya sebesar US$ 181.619 yang disebabkan beban amortisasi dari biaya docking. Kenaikan utang pajak sebesar US$ 124.046, kenaikan utang nonusaha sebesar US$ 505.518 dan penurunan bagian lancar pinjaman bank jangka panjang sebesar US$ 2,4 juta.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×