kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Capex UNVR baru terserap 36,25%


Rabu, 31 Agustus 2016 / 07:20 WIB
 Capex UNVR baru terserap 36,25%


Reporter: Ghina Ghaliya Quddus | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

JAKARTA. Dalam enam bulan bulan pertama 2016, PT Unilever Tbk (UNVR) baru merealisasikan 36,25% dari total belanja modal atawa capital expenditure (capex) yang dianggarkan tahun ini sebesar Rp 2 triliun.

Artinya perusahaan baru menyerap sekitar Rp 725 miliar dana capex, yang digunakan untuk memperkuat bisnis perseroan.

Sekretaris Perusahaan UNVR Sancoyo Antarikso menjelaskan, alokasi dana capex digunakan untuk menambah kapasitas sembilan pabrik perusahaan.

Konsentrasi penambahan kapasitas tersebut digunakan untuk produk-produk lini bisnis kebutuhan rumah tangga dan perawatan tubuh atau home personal care. Dengan penambahan, kapasitas diharapkan pertumbuhan lini bisnis home personal care lebih pesat.

Sancoyo bilang, hingga Juni 2016, divisi home personal care tumbuh 8%. Kenaikan ini setelah perusahaan meluncurkan beberapa inovasi anyar. “Misalnya varian baru Molto yaitu parfum Molto. Di peritel (Sephora) parfum Molto sekarang memimpin dengan menjadi produk top 2,” katanya.

Selain menambah kapasitas pabrik, dana capex juga untuk menambah kapasitas distribusi produk es krim, menambah kabinet es krim, dan membangun gedung baru di daerah Bumi Serpong Damai, Tangerang Selatan.

Apalagi setelah momentum Lebaran, divisi makanan dan minuman tumbuh antara 10%-15%. Kenaikan penjualan terjadi pada produk kecap, penyedap rasa, mentega, es krim dan teh.

Tak heran jika perusahan berniat menggenjot kinerja dari divisi food solution yang berada di bawah bisnis makanan dan minuman. Asal tahu saja, target market divisi ini adalah hotel, retoran dan kafe.

Sancoyo mengaku, beberapa tahun terakhir perkembangan dari lini bisnis ini cukup baik dibandingkan dengan kompetitor yang bergerak dalam bisnis food solution. Namun, kontribusi untuk UNVR sendiri masih kurang dari 10%.

“Produknya memang kami tujukan untuk membantu para pebisnis makanan karena rasanya standar, lebih convenience dan murah ketimbang harus berbelanja. Kami mendorong semuanya untuk tumbuh,” kata Sancoyo.

Sebagai catatan, pada semester I-2016, UNVR mencatatkan kinerja positif. Penjualan bersih emiten konsumer itu tumbuh 10,34% dari sebelumnya Rp 18,8 triliun di enam bulan pertama 2015, menjadi Rp 20,74 triliun.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

[X]
×