kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.443.000   13.000   0,91%
  • USD/IDR 15.155   87,00   0,57%
  • IDX 7.743   -162,39   -2,05%
  • KOMPAS100 1.193   -15,01   -1,24%
  • LQ45 973   -6,48   -0,66%
  • ISSI 227   -2,76   -1,20%
  • IDX30 497   -3,22   -0,64%
  • IDXHIDIV20 600   -2,04   -0,34%
  • IDX80 136   -0,80   -0,58%
  • IDXV30 141   0,18   0,13%
  • IDXQ30 166   -0,60   -0,36%

Capex EXCL terpakai Rp 4 triliun di semester I


Selasa, 03 September 2013 / 06:19 WIB
Capex EXCL terpakai Rp 4 triliun di semester I
ILUSTRASI. Lantai?Keramik Kaisar Ceramics produksi PT Cahayaputra Asa Keramik Tbk


Reporter: Annisa Aninditya Wibawa | Editor: Avanty Nurdiana

JAKARTA. PT XL Axiata Tbk (EXCL) telah membelanjakan capital expenditure (capex) sekitar Rp 4 triliun pada semester I tahun ini. Artinya, emiten halo-halo ini telah menyerap setengah dari total capex EXCL tahun 2013. Pada tahun ini, EXCL menganggarkan capex sebesar Rp 8 triliun-Rp 9 triliun.

Presiden Direktur EXCL, Hasnul Suhaimi bilang, penggunaan capex tersebut untuk mengembangkan layanan data di seluruh Indonesia. “Capex ini sebagian besar digunakan untuk membangun jaringan," ujar dia kepada KONTAN, pekan lalu.

Pada semester I 2013, EXCL telah membangun 1.900 base tranceiver station (BTS). Rencananya di semester II ini, EXCL akan menambah jumlah BTS menjadi 4.000 menara.

Pembangunan BTS ini untuk meningkatkan kapasitas layanan di Jawa dan penambahan coverage di wilayah luar Jawa. Dengan tambahan BTS baru itu, total jumlah BTS EXCL akan menjadi 45.000 unit sampai akhir 2013.

Sekarang, total BTS milik EXCL berjumlah sekitar 41.000 menara. Rinciannya yaitu 27.000 pada jaringan 2G dan 14.000 di jaringan 3G.

Anggaran belanja modal EXCL tahun ini sebagian berasal dari pendanaan eksternal. Selama bulan Agustus lalu, emiten ini telah memperoleh pinjaman dari tiga bank. Terakhir, XL mendapat pinjaman dari Bank Sumitomo Mitsui Indonesia, senilai Rp 1 triliun. Selain itu ada pinjaman dari Standard Chartered Bank senilai US$ 100 juta dan US$ 100 juta dari Bank of Tokyo Mitsubishi.

Anggaran belanja modal EXCL pada tahun ini sejatinya lebih kecil dari anggaran tahun lalu yang sebesar Rp 10,2 triliun.

Di awal tahun, manajemen EXCL berharap, pendapatan tahun ini tetap bisa tumbuh 9%-10% menjadi Rp 3 triliun.Namun melihat kondisi perekonomian yang lesu, nilai tukar rupiah melemah dan inflasi tinggi, Hasnul meragukan, potensi pertumbuhan pendapatan sebesar itu. "Kondisi pasar tidak mudah ditebak. Jadi lebih baik ditunggu dulu," kata dia. 

Selama semester I-2013, pendapatan EXCL naik 1,67% menjadi Rp 10,29 triliun. Sementara, laba bersih turun 54,12% jadi Rp 689,43 miliar.

Analis MNC Securities, Reza Nugraha meragukan, pendapatan EXCL akan bisa tumbuh sebesar 10% di tahun ini.Sebab, EXCL cenderung ekspansi di tahun ini karena kesulitan likuiditas. Harga EXCL, Senin (2/9), jatuh 7,82% ke Rp 4.125 per saham.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management on Distribution Planning (SCMDP) Supply Chain Management Principles (SCMP)

[X]
×