Reporter: Avanty Nurdiana | Editor: Avanty Nurdiana
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Merdeka Copper Gold Tbk (MDKA) mendapat rating idA dari PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo). Peringkat tersebut ditegaskan dari peringkat sebelumnya dan berlaku untuk Obligasi Berkelanjutan I Tahun 2020. Tak hanya itu, Pefindo juga memberi prospek stabil untuk Merdeka Copper Gold.
Pefindo dalam rilis 8 Januari 2021 menjelaskan, peringkat idA memiliki kemampuan yang kuat dibandingkan obligor Indonesia lainnya untuk memenuhi komitmen keuangan jangka panjangnya. Walaupun demikian, kemampuan obligor terpengaruh perubahan buruk keadaan dan kondisi ekonomi dibandingkan obligor dengan peringkat lebih tinggi.
Baca Juga: Kinerja turun, laba bersih Merdeka Copper Gold (MDKA) terkikis 13,59% dalam 9 bulan
Peringkat tersebut mencerminkan biaya tunai (cash cost) MDKA yang rendah, potensi perolehan pendapatan yang lebih tinggi dari proyek Acid Iron Metal (AIM), serta permintaan emas yang tinggi. Namun, peringkat tersebut dibatasi oleh sumber daya tambang yang terbatas, eksposur terhadap fluktuasi harga komoditas dan cuaca yang tidak menguntungkan, serta risiko pengembangan tambang di daerah baru.
Christyanto Wijaya dan Samgar Effember analis Pefindo dalam rilis pada Jumat (8/1) menjelaskan, peringkat MDKA dapat dinaikkan jika mampu meningkatkan profil tambang dengan memperbesar cadangan emas dan tembaga serta progres perkembangan proyek AIM yang lebih baik. Hal tersebut juga harus diikuti oleh struktur permodalan yang konservatif dan perlindungan arus kas yang kuat dengan tetap mempertahankan margin profitabilitas yang baik.
Tapi Pefindo menyebut, peringkat dapat diturunkan jika MDKA membiayai belanja modal dengan utang dalam jumlah yang besar sehingga menyebabkan struktur permodalan menjadi lebih berat utang. Ini yang ditandai oleh rasio utang terhadap EBITDA lebih besar dari 3,0x secara berkelanjutan tanpa disertai oleh profil bisnis yang lebih kuat.
"Penurunan signifikan pada harga emas juga dapat menyebabkan penurunan peringkat karena dapat memberikan dampak negatif kepada profil keuangan MDKA," jelas Christyanto dan Samgar. Sebagai tambahan, MDKA mempunyai proyek jangka panjang yang terletak di Pani dan Banyuwangi (proyek Tembaga Tujuh Bukit).
Baca Juga: Ini kata analis soal prospek Merdeka Copper Gold (MDKA) di tengah penurunan kinerja
Kedua proyek tersebut membutuhkan belanja modal dalam jumlah signifikan. "Kami belum mempertimbangkan rencana belanja modal dan potensi pendapatan dari proyek tersebut dalam proyeksi keuangan MDKA," terang Christyanto dan Samgar. MDKA mempunyai dua operasional tambang yang terletak di Tujuh Bukit, Banyuwangi untuk pertambangan emas dan Pulau Wetar, Maluku untuk pertambangan tembaga.
Per 30 September 2020, pemegang saham Perusahaan adalah PT Saratoga Investama Sedaya (19,13%), PT Mitra Daya Mustika (13,47%), Garibaldi Thohir (8,20%), PT Suwarna Arta Mandiri (6,33%), Pemda Kabupaten Banyuwangi (5,23%), dan lainnya termasuk publik (47,64%).
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News