Reporter: Jane Aprilyani | Editor: Khomarul Hidayat
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kurs rupiah terkoreksi pada Kamis (7/2). Analis melihat, pelemahan rupiah tersebut lebih karena aksi profit taking. Penurunan cadangan devisa Indonesia juga ikut menekan rupiah.
Mengutip Bloomberg, pukul 16.38 WIB, Kamis (7/2), nilai tukar rupiah berada di level Rp 13.972 per dollar AS, turun 0,37% dari hari sebelumnya. Di kurs Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (JISDOR), rupiah juga melemah 0,22% ke level Rp 13.978 per dollar AS.
Analis Monex Investindo Futures Putu Agus Pransuamitra menilai, pelemahan rupiah saat ini disebabkan aksi profit taking setelah penguatan rupiah beberapa hari ini. “Rupiah berakhir melemah karena profit taking setelah menguat cukup signifikan,” ujar Putu kepada Kontan.co.id, Kamis (7/2).
Disamping itu, Putu juga melihat, pelemahan rupiah juga terseret sentimen penurunan cadangan devisa Indonesia. Sebagai informasi saja, Bank Indonesia (BI) mencatat cadangan devisa sebesar US$ 120,1 miliar per Januari 2019, turun dari sebesar US$ 120,7 miliar pada Desember 2018.
Padahal sejak September 2018, cadangan devisa Indonesia terus meningkat dari US$ 114,8 miliar hingga mencapai US$ 120,7 miliar pada akhir tahun 2018.
Untuk besok, Putu memperkirakan, kurs rupiah bergerak direntang Rp 13.890 sampai Rp 14.045 per dollar AS. Sementara dalam sepekan, rupiah diproyeksikan di level Rp 13.840 sampai Rp 14.130 per dollar AS.
Secara teknikal, Putu melihat, kurs rupiah bergerak di bawah garis MA 50,100 dan 200. Indikator MACD bergerak turun di level -101,5, stochastic naik di level 21 dan RSI naik di level 41. Dari semua indikasi potensi rupiah masih akan melanjutkan pelemahan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News