Sumber: Bloomberg | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
KUALA LUMPUR. Cadangan crude palm oil (CPO) Malaysia melonjak ke rekor tertingginya pada September. Data Malaysian Palm Oil Board menunjukkan, cadangan CPO Negeri Jiran itu melonjak 5,5% menjadi 2,63 juta metrik ton pada September dari sebelumnya 2,49 juta ton pada Agustus.
Sebagai perbandingan, estimasi analis yang disurvei Bloomberg pada pekan lalu menunjukkan kenaikan cadangan CPO mencapai 2,7 juta ton. Cadangan CPO tersebut melampaui rekor sebelumnya yang terjadi pada Desember 2012 sebanyak 910 ton.
Kenaikan cadangan CPO dapat menjegal reli di pasar sawit seiring melonjaknya suplai minyak sayur dan anjloknya harga minyak dunia.
Pada bulan lalu, harga CPO menorehkan reli akibat serangan El Nino terparah di hampir dua dekade terakhir. Serangan El Nino ini menyebabkan kekeringan di wilayah Asia Tenggara.
Selain itu, pelemahan ringgit juga ikut mengerek kenaikan harga CPO karena menyebabkan komoditas ini lebih menarik bagi konsumen luar negeri.
Data yang dirilis pemerintah Malaysia menunjukkan, tingkat ekspor CPO naik 4,4% menjadi 1,68 juta ton, lebih tinggi dari prediksi analis yang disurvei Bloomberg sebesar 1,62 juta ton.
"Tingkat ekspor lebih besar dari prediksi karena adanya permintaan lebih dari India. Pada saat yang bersamaan, ekspor CPO Indonesia juga fantastis. Kami melihat adanya koreksi yang lumayan sebelumnya dan harga CPO sudah mencapai level yang menarik," jelas Hiro Chai, associate director CIMB Futures Sdn di Kuala Lumpur.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
