Sumber: KONTAN | Editor: Hendra Gunawan
JAKARTA. Setelah melalui proses panjang dan berliku, ujungnya PT Global Mediacom Tbk (BMTR) bisa hengkang dan menjual saham PT Mobile 8 Telecom Tbk (FREN). Sebanyak 3,84 miliar saham atau 19% saham operator telekomunikasi milik taipan Hary Tanoesoedibjo itu dijual ke beberapa pihak.
"Salah satu dari investor yang dimaksud adalah PT Gerbangmas Tunggal Sejahtera, suatu perusahaan yang bernaung di bawah kelompok bisnis Sinarmas," kata Handhi S. Kentjono, Direktur Global Mediacom, kemarin.
Sementara, Sekretaris Perusahaan FREN Chris Taufik mengatakan, ada tiga investor yang membeli saham FREN. Tapi, dia tidak mau menyebutkan identitas dua investor lainnya. "Persentasenya saya lupa, tapi Sinarmas hanya minoritas," imbuhnya.
Transaksi penjualan saham FREN berlangsung melalui Bursa Efek Indonesia (BEI), kemarin. Ada tiga penjualan saham FREN dalam jumlah besar yang dilakukan oleh Bhakti Securities. Broker belinya adalah OSK Nusadana Securities.
Ketiga transaksi itu dilakukan pada harga Rp 55 per saham, dengan total penjualan 3,84 miliar saham. Berarti, lewat transaksi tersebut, Global Mediacom meraup duit sekitar Rp 211,46 miliar.
Handhi mengatakan, pihaknya memutuskan keluar dari bidang telekomunikasi secara bertahap, dan memilih fokus pada industri media. Pertama kali BMTR melego 15,81% saham FREN seharga Rp 143 per saham melalui lantai bursa pada Agustus 2008.
Sebulan berselang, BMTR menjual 32% saham FREN juga dengan harga Rp 143 per saham. Saham ini dijual kepada Jerash Investment. Kini, Jerash merupakan pemegang saham terbesar FREN, sebanyak 32% saham.
Dari penjualan saham sepanjang 2008, BMTR mendapatkan duit Rp 773,83 miliar. Ditambah dengan penjualan kemarin, BMTR sukses mengantongi Rp 985,29 miliar.
Sebelumnya, Grup Bakrie lewat PT Bakrie Telecom Tbk juga berminat jadi juragan baru FREN. Namun, rencana itu kandas di tengah jalan. "Gara-gara krisis akhir 2008, Bakrie membatalkannya," kata orang dekat Hary Tanoe.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News