kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.539.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.740   20,00   0,13%
  • IDX 7.492   12,43   0,17%
  • KOMPAS100 1.159   4,94   0,43%
  • LQ45 920   6,72   0,74%
  • ISSI 226   -0,39   -0,17%
  • IDX30 475   4,06   0,86%
  • IDXHIDIV20 573   5,12   0,90%
  • IDX80 133   0,95   0,72%
  • IDXV30 141   1,37   0,98%
  • IDXQ30 158   1,02   0,65%

Buyback saham dikritik LP3E Kadin


Jumat, 06 September 2013 / 15:35 WIB
Buyback saham dikritik LP3E Kadin
ILUSTRASI. Masih Pandemi Covid-19, Diimbau Tak Ada Makan dan Minum Saat Halal Bihalal Nanti. KONTAN/Fransiskus Simbolon


Reporter: Oginawa R Prayogo |

JAKARTA. Otoritas Jasa Keuangan (OJK) sudah memberi lampu hijau kepada seluruh emiten untuk melakukan pembelian saham kembali (buyback). Hal tersebut pun langsung direspon baik oleh para emiten termasuk BUMN yang melantai di bursa seperti PT Wijaya Karya Tbk (WIKA), dan PT Bank Mandiri (BMRI).

Namun, kebijakan buyback tersebut pun dapat kritikan dari ekonom Kadin Indonesia terutama buyback yang dilakukan BUMN. Dana buyback tersebut dianggap lebih baik untuk digunakan produksi.

Didik J. Rachbini, Ketua Lembaga Pengkajian, Penelitian dan Pengembangan Ekonomi Kamar Dagang dan Industri (LP3E Kadin) menyarankan dalam keadaan kondisi keuangan labil seperti sekarang yang harus diselamatkan terlebih dahulu adalah ekonomi sektor riil dibandingkan pasar modal.

"Kalau krisis nilai tukar dulu diselamatkan jangan pasar saham dengan buyback. Gunakan uang BUMN perkuat ekspor, untuk genjot produksi bukan untuk buyback saham," kata Didik.

Menurut Didik jika produksi digenjot maka otomatis lebih banyak barang yang dijual. Bahkan jika di ekspor dapat mendatangkan mata uang asing seperti dollar Amerika Serikat.

Menurut dia buyback boleh dilakukan secara alamiah bukan atas suruhan. "Biarkan buyback dilakukan secara alamiah jangan suruh BUMN untuk buyback. Biarkan pasar modal naik turun layaknya pasar naik turun," ujar Didik.

Didik juga bilang belum tentu akan dapat untung juga perseroan yang melakukan buyback saat sekarang ini. Alasannya siapa yang tahu harga saham di masa mendatang. "Buyback sekarang bisa untung dan rugi, belum tentu harga sekarang lebih murah. Kalau besok turun lagi, seperti apa," ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×