Reporter: Dityasa H Forddanta | Editor: Adi Wikanto
Jakarta. PT Bukit Uluwatu Villa Tbk (BUVA) mencari sumber pendanaan baru. Pengembang perhotelan ini berencana menggelar rights issue dengan skema Penambahan Modal Tanpa Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (PMTHMETD).
Berdasarkan keterangan resmi, BUVA bakal melepas 309,6 juta saham baru dengan harga pelaksanaan Rp 582 per saham. Dus, BUVA bakal meraih dana segar sekitar Rp 180,19 miliar.
Harga pelaksanaan ini berada di bawah harga saham BUVA saat pengumuman aksi korporasi ini dilakukan. Pergerakan saham BUVA terakhir terjadi pada perdagangan 25 Oktober kemarin, berhenti pada level Rp 595 per saham dan masih mandek hingga perdagangan hari ini.
Aksi korporasi ini merupakan kelanjutan atas hasil BUVA akan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) pada 27 November 2014 silam. Sesuai dengan peraturan pasar modal, emiten memiliki tenggat waktu selama dua tahun sejak persetujuan RUPSLB untuk mengeksekusi aksi korporasi seperti rights issue.
Lebih dari tenggat waktu tersebut, agendanya akan menjadi kadaluwarsa. Sehingga, emiten yang bersangkutan perlu mengulang RUPSLB dari awal guna meminta persetujuan atas aksi korporasi tersebut.
Catatan saja, pelaksanaan rights issue dan pengumuman hasilnya akan dilakukan masing-masing pada 2 November dan 4 November 2016.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News