kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.180   20,00   0,12%
  • IDX 7.096   112,58   1,61%
  • KOMPAS100 1.062   21,87   2,10%
  • LQ45 836   18,74   2,29%
  • ISSI 214   2,12   1,00%
  • IDX30 427   10,60   2,55%
  • IDXHIDIV20 514   11,54   2,30%
  • IDX80 121   2,56   2,16%
  • IDXV30 125   1,25   1,01%
  • IDXQ30 142   3,33   2,39%

Bursa Wall Street Jatuh Setelah Data Terbaru Pekerjaan AS Lampaui Ekspektasi


Sabtu, 04 Juni 2022 / 05:55 WIB
Bursa Wall Street Jatuh Setelah Data Terbaru Pekerjaan AS Lampaui Ekspektasi
ILUSTRASI. Bursa Wall Street melemah setelah data pekerjaan yang solid di AS mendukung harapan untuk jeda dalam pengetatan kebijakan The Fed.


Sumber: Reuters | Editor: Khomarul Hidayat

KONTAN.CO.ID - NEW YORK. Tiga indeks saham utama Wall Street melorot pada penutupan perdagangan Jumat (3/6). Bursa Wall Street melemah setelah data laporan pekerjaan yang solid di Amerika Serikat (AS) mendukung harapan untuk jeda dalam pengetatan kebijakan agresif Federal Reserve yang diperlukan untuk meredam inflasi yang tinggi.

Jumat (3/6), indeks Dow Jones Industrial Average turun 348,58 poin atau 1,05% menjadi 32.899,7. Lalu, indeks S&P 500 merosot 68,28 poin atau 1,63% ke 4.108,54 dan indeks Nasdaq Composite anjlok 304,16 poin atau 2,47% ke 12.012,73.

Nasdaq yang isinya saham-saham teknologi memimpin penurunan Wall Street, jatuh 2,47% karena anjloknya saham Apple Inc dan Tesla Inc.

Sebelumnya, laporan Departemen Tenaga Kerja AS menunjukkan, nonfarm payrolls naik 390.000 pekerjaan di bulan lalu dan upah tumbuh. Sementara tingkat pengangguran tetap stabil di 3,6%.

Baca Juga: Dolar AS Menguat Setelah Rilis Data Pekerjaan AS Melampaui Ekspektasi

Data itu melebihi perkiraan analis. Ekonom yang disurvei Reuters memperkirakan bahwa nonfarm payrolls akan naik 325.000 pekerjaan.

Melihat laporan pekerjaan di AS yang meyakinkan untuk keadaan ekonomi saat ini, investor berfokus terutama pada potensi pengaruhnya pada kebijakan bank sentral.

"Pasar mencoba menyalurkan responsnya melalui apa yang mungkin atau mungkin tidak dilakukan The Fed," kata Nela Richardson, kepala ekonom di ADP seperti dikutip Reuters.

Ia sendiri memperkirakan pasar akan terus berfluktuasi sebagai akibat dari ketidakpastian seputar suku bunga dan inflasi.

Shawn Snyder, kepala strategi investasi di Citi Personal Wealth Management, melihat laporan pekerjaan di AS yang solid sebagai pedang bermata dua.

Ini memberi tahu bahwa ekonomi AS berada dalam kondisi yang cukup baik dan ini merupakan kabar baik.

"Tetapi jika dilihat dalam konteks apa artinya bagi Federal Reserve dan pengetatan kebijakan moneter, hal itu kemungkinan membuat mereka lebih percaya diri bahwa mereka dapat terus melakukan pengetatan," katanya.

Pasar sepenuhnya memperhitungkan bahwa kenaikan suku bunga 50 basis poin oleh The Fed akan dilakukan pada bulan Juni dan Juli.

Selama pekan ini, S&P 500 turun 1,2%, sementara Nasdaq turun 0,98% dan Dow melorot 0,94%.

Volatilitas telah mencengkeram Wall Street dalam beberapa pekan terakhir karena investor memperdebatkan apakah pasar telah mencapai titik terendah dengan latar belakang beberapa komentar hawkish dari pejabat Fed dan data yang menunjukkan bahwa inflasi mungkin telah mencapai puncaknya.

"Untuk saat ini, ekonomi terlihat baik-baik saja. Dan pasar tenaga kerja sebagai sinyal ekonomi riil di Main Street terlihat sangat solid," kata Richardson dari ADP.

Baca Juga: Ekonomi Masih Kuat, IHSG Diramal Lanjutkan Penguatan pada Pekan Depan

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×