kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Bursa regional terpuruk, mata uang Asia ramai-ramai keok atas dollar


Kamis, 16 Juni 2011 / 11:42 WIB
Bursa regional terpuruk, mata uang Asia ramai-ramai keok atas dollar
ILUSTRASI. Petugas kebersihan melintas di depan layar pergerakan perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Jumat (4/9/2020). Indeks Harga Saham Gabungan atau IHSG ditutup di zona merah pada akhir perdagangan pekan ini yaitu pada level 5.239,85 atau turun 4


Reporter: Barratut Taqiyyah, Bloomberg | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

SEOUL. Mata uang Asia ramai-ramai melemah atas dollar. Kali ini, pelemahan dipimpin oleh won Korea Selatan. Salah satu penyebab pelemahan adalah kian memburuknya krisis utang Eropa sehingga membuat permintaan aset emerging market melorot.

Seperti yang diketahui, pagi ini, indeks MSCI Asia Pacific mengalami penurunan terbesar dalam dua minggu terakhir. "Investor sangat cemas dengan krisis utang Yunani, dan sepertinya hal ini tidak akan bisa dipecahkan dalam waktu dekat. Hal itu yang kemudian mendorong investor untuk memilih aset-aset aman dibanding yang beresiko," jelas Han Sung Min, currency trader Busan Bank di Seoul.

Catatan saja, pada pukul 11.09 waktu Seoul, won melemah 0,6% menjadi 1.089,10 per dollar. Sementara, rupiah Indonesia melemah 0,3% menjadi 8.574. Sedangkan dollar Singapura melemah 0,3% menjadi S$ 1,2385, baht Thailand melemah 0,2% menjadi 30,59, dan ringgit Malaysia melemah 0,2% menjadi 3,0430.

Di negara lain, peso Filipina melemah 0,2% menjadi 43,46, dollar Taiwan melemah 0,2% menjadi 28,90, yuan China melemah 0,2% menjadi 6,4837, dan dong Vietnam tak banyak mengalami perubahan di posisi 20.580.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

[X]
×