kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Bursa Mulai Menanjak


Senin, 09 Juni 2008 / 15:40 WIB


Sumber: KONTAN | Editor: Test Test

JAKARTA. Pekan ini Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) mulai unjuk gigi. Perlahan tetapi pasti, IHSG beranjak dari posisi 2.378,003 pada Senin (12/5) naik ke 2.418,900 lalu ke posisi 2.440,669 pada Rabu (14/5). Hingga Kamis (15/5) siang, kedatangan emiten baru PT Gozco Plantations Tbk (GZCO) membuat indeks menguat 0,75% ke level 2.467,62 .

Harga saham GZCO pun sempat melejit 40% ke level Rp 315 per saham. Kenaikan harga BBM sudah di depan mata. Anehnya, bursa malah bergairah. Penyebabnya adalah keputusan pemerintah untuk menaikkan harga BBM menjadi jawaban atas keraguan pasar. Jika harga BBM tidak naik, Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) akan tertekan oleh subsidi BBM yang terus menggelembung. Buktinya, subsidi BBM dalam APBN Perubahan 2008 sudah melonjak dari Rp 45,8 triliun menjadi Rp 126,82 triliun. Ini belum termasuk subsidi listrik, lo. Padahal, harga minyak dunia jenis light sweet sempat mencapai rekor baru di US$ 126,98 sebarel pada Rabu (14/5) malam. Direktur Utama BEI Erry Firmansyah mengatakan, pasar masih bergejolak, volatile, walaupun kondisinya membaik. Pasar masih menanti berapa persen kenaikan harga BBM yang bakal diumumkan pemerintah. Sebenarnya, saat ini pun pasar sudah mendiskon harga saham-saham sebagai antisipasi terhadap kenaikan harga BBM tersebut. “Begitu sudah diumumkan, pasar akan stabil,” ungkap dia.

Selain itu, kondisi pasar global memang belum membaik. Kabar baiknya, krisis subprime mortgage sudah sampai pada ujungnya. Investor asing pun mulai masuk kembali ke bursa. Erry bilang, selama April 2008 tercatat net buying asing sebesar Rp 1,46 triliun. Padahal Maret lalu asing justru mencatatkan net selling sebesar Rp 2,68 triliun. “Asing menilai pasar kita cukup bagus,” kata Erry. Menurut Kepala Riset PT Paramitra Alfa Securities Pardomuan Sihombing, pendorong kenaikan indeks selama beberapa hari terakhir adalah aksi para pelaku pasar yang agresif membeli saham. “Kalau dilihat asing masih net buying sekitar US$ 200 juta dalam sepekan terakhir, harga saham pasti akan naik,” ujar Pardomuan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

[X]
×