Sumber: Bloomberg | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
TOKYO. Mayoritas saham yang diperdagangkan di bursa Jepang terpangkas pada transaksi hari ini (23/5). Kondisi itu menyebabkan bursa Jepang memerah.
Dalam situs Bloomberg diberitakan, pada pukul 15.00 waktu Tokyo, indeks Topix Jepang terperosok hingga 6,9% menjadi 1.188,34. Sedangan indeks Nikkei 225 Stock Average terjungkal 7,32% menjadi 1.143,28. Ini merupakan penurunan terbesar sejak Maret 2011 lalu, saat terjadi musibah tsunami dan gempa di Negeri Sakura itu.
Sejumlah saham yang mencatatkan penurunan dalam di antaranya saham Mitsubishi Estate Co yang merosot 9,3%, Mitsubishi Motor Corp anjlok 14%, dan Tokyo Electric Power Co turun 13%.
Penurunan bursa Jepang terjadi setelah saham-saham finansial di landa aksi jual di tengah kenaikan tingkat yield obligasi.
"Kenaikan yield menjadi isu utama yang mempengaruhi pasar saham hari ini. Ada pula aksi profit taking besar-besaran yang dilakukan investor. Saat tingkat volatilitas tinggi, maka investor tidak mau mengambil risiko dan pindah dari aset-aset berisiko," papar Tomomi Yamashita, fund manager Shinkin Asset Management Co di Tokyo.
Sekadar tambahan informasi, indeks Topix dan indeks Nikkei 225 sudah melonjak lebih dari 40% pada tahun ini. Kondisi itu menyebabkan kedua indeks acuan Jepang itu memiliki performa terbaik dari seluruh indeks acuan utama dunia. Salah satu faktor pendorongnya adalah penggelontoran stimulus oleh Bank of Japan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News