Reporter: Sanny Cicilia | Editor: Sanny Cicilia
JAKARTA. Bursa Jepang melanjutkan pelemahan pada Kamis (7/7), setelah jatuh cukup dalam kemarin. Investor menimbang terbatasnya mendulang untung di pasar saham dengan ekspektasi yen akan terus melambung di hadapan dollar Amerika Serikat.
Indeks Nikkei 225 di Tokyo melemah 44,48 poin atau 0,29% menjadi 15.334, 51 pada pukul 9:21 waktu setempat. Sedangkan indeks Topix jatuh 0,25% menjadi 1.231,13.
Kemarin, bursa di Tokyo terpangkas sampai 1,8%, kejatuhan kedua terbesar sejak pengumuman Inggris keluar dari Uni Eropa Juni lalu. Ketika itu, bursa Tokyo jatuh sampai 7,3%.
Kemarin, bank sentral Amerika Serikat, The Federal Reserve memutuskan untuk menunda kenaikan suku bunga sampai mendapat gambaran lebih jernih mengenai dampak Brexit. Hal ini mendorong yen terus menguat untuk hari ketiga terhadap dollar AS.
"Tanpa kenaikan bunga AS dan keuntungan kebijakan moneter kini terbatas, investor melihat yen akan menguat sampai 95 per dollar AS dan itu akan membatasi keuntungan di pasar saham," kata Mutsushige Akino, Executive Officer di Ichiyoshi Asset Management Co di Tokyo seperti dikutip Bloomberg. Saat ini, yen diperdagangkan di 101,01 per dollar AS.
Perhatian pasar mendatang diperkirakan tertuju pada laporan ketenagakerjaan AS pada Jumat mendatang. Data ini bahkan diperkirakan bisa mempengaruhi The Fed untuk mempertimbangkan pelonggaran moneter di sisa tahun ini.
Pasar AS
Keputusan The Fed berhati-hati melakukan pengetatan moneter lebih lanjut, melegakan pasar AS. Bursa Amerika Serikat untuk perdagangan Rabu (6/7) ditutup dengan penguatan, juga ditopang kenaikan harga minyak.
Dow Jones Industrial Averagare pada perdagangan kemarin menguat 78 poin atau 0,44% menjadi 17.918,62. Indeks Standard and Poor's 500 juga bertambah 11,18 poin atau 0,54% menjadi 2.099,73.
Harga minyak menanjak 1,78% atau 83 sen kemarin menjadi US$ 47,43 per barel. Nanti malam, AS akan mengumumkan data cadangan minyak.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News