kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.965.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.830   0,00   0,00%
  • IDX 6.438   38,22   0,60%
  • KOMPAS100 926   8,20   0,89%
  • LQ45 723   5,45   0,76%
  • ISSI 205   2,17   1,07%
  • IDX30 376   1,61   0,43%
  • IDXHIDIV20 454   0,42   0,09%
  • IDX80 105   1,01   0,98%
  • IDXV30 111   0,45   0,40%
  • IDXQ30 123   0,28   0,22%

Bursa China mencatatkan penurunan mingguan pertama dalam tiga pekan


Sabtu, 12 November 2011 / 14:00 WIB
ILUSTRASI. Pemerintahan federal AS terancam shutdown, kalau Presiden Donald Trump ogah meneken beleid belanja pemerintah AS.


Reporter: Barratut Taqiyyah, Bloomberg | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

SHANGHAI. Bursa saham China mencatatkan penurunan di sepanjang pekan ini. Shanghai Composite Index pada akhir pecan kemarin naik tipis kurang dari 0,1% menjadi 2.481,08. Dengan demikian, sepanjang pekan ini, bursa China turun 1,9%. Ini merupakan penurunan mingguan pertama dalam tiga pekan terakhir. Sementara itu, CSI 300 Index turun 0,2% kemarin, dan turun 2,5% pada pekan ini.

Penurunan bursa China dipicu oleh aksi jual sejumlah saham berkapitalisasi besar. Misalnya saja saham Anhui Conch Cement Co yang mencatatkan penurunan terbesar di sektor industri semen setelah Daiwa Capital Markets mengungkapkan, melemahnya tingkat ekspor akan memukul kinerja Anhui.

Selain itu, China Shipbuilding Industry Co juga mencatatkan penurunan terbesar dalam tiga minggu terakhir setelah perusahaan mengumumkan rencananya untuk menjual oblogasi konvertibel dan membatalkan penjualan saham secara private placement.

Sinochem juga mengumumkan rencananya untuk melaksanakan penawaran saham perdana (IPO) dengan target dana mencapai US$ 5,5 miliar. Ini akan menjadi IPO dengan nilai terbesar tahun ini di China.

Penurunan pasar saham China kali ini disebabkan kecemasan investor bahwa IPO Sinochem akan menarik dana dari saham lainnya. Sentimen lainnya adalah krisis utang Eropa akan memangkas tingkat permintaan ekspor ke China sehingga menyebabkan perlambatan pertumbuhan ekonomi Negeri Panda itu.

“Investor mencemaskan pelonggaran kebijakan yang dilakukan pemerintah tidak cukup ampuh untuk mendongkrak perekonomian. Ada juga kecemasan lain yakni investor akan menarik dana dari saham lain untuk masuk pada IPO Sinochem,” jelas Zhang Han, strategist Guotai Junan Securities Co.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

[X]
×