Reporter: Yudho Winarto | Editor: Yudho Winarto
HONG KONG. Pasar saham Asia menguat pada perdagangan Senin (10/10) setelah debat calon presiden AS antara Hillary Clinton dan Donald Trump. Di sisi lain, pasar saham Thailand anjlok dipicu kondisi istana yang tengah tidak stabil.
Mengacu Bloomberg, indeks MSCI Asia Pasifik kecuali Jepang naik 0,1% pada 16:00 sore waktu Hong Kong. Saham China naik karena pasar saham dibuka kembali setelah libur selama sepekan.
"Sepertinya kemenangan Clinton jelas pada pemilu pada tahap ini, "kata Ric Spooner, kepala analis pasar di CMC Markets Asia Pacific Ltd.
Warga Amerika akan menentukan presidennya pada 8 November mendatang. Langkah Trump untuk lebih unggul tampaknya tersandung kasus video vulgar. Sejauh ini Trump menolak untuk berkomentar dan memilih menyerang Clinton.
Sementara itu, saham Thailand menuju penurunan terbesar dalam lebih dari satu tahun, sedangkan ekuitas Filipina jatuh untuk hari keempat. Laporan data pekerjaan Amerika pada hari Jumat menunjukkan bank sentral tetap di jalur untuk kenaikan suku bunga pada bulan Desember.
Indeks S&P/ASX 200 Australia naik 0,2%. UGL Ltd melonjak 48% dalam perdagangan Sydney pasca CIMIC Group Ltd, yang merupakan perusahaan konstruksi Australia dikendalikan oleh Jerman Hochtief AG, menawarkan untuk membeli sisa perusahaan teknik dalam kesepakatan senilai A$ 524 juta (US$ 398 juta). Indeks S&P/NZX 50 Selandia Baru turun 0,7% dan Indeks Filipina Bursa Efek turun 0,6%. Pasar ekuitas ditutup di Jepang, Taiwan dan Hong Kong.
Indeks Shanghai Composite naik 1,5%, yang dipimpin oleh produsen energi, sementara Indeks dari pengembang properti jatuh setelah sejumlah kota dikenakan pembatasan untuk membekukan lonjakan harga rumah. Indeks Kospi Korea Selatan naik 0,2% karena Samsung Electronics Co turun 3,2%.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News