Reporter: Yudho Winarto | Editor: Yudho Winarto
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bursa saham Asia-Pasifik naik tipis pada perdagangan Jumat (10/9) pagi. Investor menunggu pembukaan pasar di Hong Kong untuk melihat reaksi di sektor yang terkena regulasi seperti video game dan pendidikan swasta.
Melansir CNBC, indeks Nikkei 225 naik 0,3% dan indeks Topix naik 0,38%. Indeks Kospi Korea Selatan naik 0,33% lebih tinggi. S&P/ASX 200 di Australia naik 0,44%.
Indeks MSCI Asia Pasifik di luar Jepang diperdagangkan 0,1% lebih tinggi.
Kekhawatiran regulasi di sekitar sektor seperti video game dan pendidikan swasta dapat terus membebani saham China di Hong Kong pada hari Jumat.
South China Morning Post pada hari Kamis melaporkan bahwa pemerintah China akan menangguhkan persetujuan untuk game online baru di negara itu, membuat saham game jatuh.
Baca Juga: Wall Street berakhir turun setelah klaim pengangguran ke level terendah 18 bulan
Namun kemudian, outlet media mengoreksi laporan tersebut dengan mengatakan bahwa regulator akan memperlambat proses persetujuan.
Sementara itu, Bank Sentral Eropa pada Kamis mengumumkan perlambatan laju pembelian aset bersih di bawah program pembelian darurat pandemi.
Semalam di Wall Street, Dow Jones Industrial Average turun 151,69 poin menjadi 34.879,38, S&P 500 turun 0,46% menjadi 4.493,28, dan Nasdaq Composite turun 0,25% menjadi 15.248,25.
Mata uang dan minyak
Indeks dolar AS, yang melacak greenback terhadap sekeranjang rekan-rekannya, berada di 92,529 setelah jatuh di awal minggu dari di atas 92,7.
Baca Juga: Simak proyeksi IHSG dan pilihan saham untuk Jumat (10/9)
Yen Jepang diperdagangkan pada 109,75 per dolar, lebih kuat dari level di sekitar 110,4 yang terlihat terhadap greenback awal pekan ini.
Dolar Australia berpindah tangan pada US$0,7368 menyusul penurunan dari atas US$0,744 yang terlihat pada awal pekan perdagangan.
Harga minyak lebih rendah di pagi hari jam perdagangan Asia, harga minyak mentah Brent tergelincir sedikit ke $71,39 per barel. Minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) turun 0,15% menjadi $68,04 per barel.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News