kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.425.000   10.000   0,41%
  • USD/IDR 16.645   -40,00   -0,24%
  • IDX 8.601   52,03   0,61%
  • KOMPAS100 1.187   5,79   0,49%
  • LQ45 854   2,42   0,28%
  • ISSI 305   1,86   0,61%
  • IDX30 439   0,30   0,07%
  • IDXHIDIV20 509   2,48   0,49%
  • IDX80 133   0,48   0,36%
  • IDXV30 139   0,84   0,61%
  • IDXQ30 140   0,36   0,26%

Bursa Asia Mulai Bangkit, Nikkei dan ASX Menguat Tipis di Tengah Tekanan Global


Selasa, 02 Desember 2025 / 08:29 WIB
 Bursa Asia Mulai Bangkit, Nikkei dan ASX Menguat Tipis di Tengah Tekanan Global
ILUSTRASI. Sebuah monitor menampilkan harga Indeks Nikkei di Tokyo pada 30 September 2024. (The Yomiuri Shimbun). Bursa Asia bergerak positif pada Selasa (2/12/2025), dipimpin Nikkei dan ASX 200. Cek analisis penguatan saham di tengah sentimen global.


Sumber: Reuters | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bursa Asia bergerak positif pada perdagangan Selasa (2/12/2025), dipimpin kenaikan tipis di Jepang dan Australia setelah pasar global sempat terkoreksi akibat jeda reli di Wall Street.

Di Tokyo, indeks Nikkei naik 0,2% ke 49.407,63 pada menit-menit awal perdagangan. 

Kenaikan ini menjadi upaya pemulihan setelah indeks anjlok 1,9% sehari sebelumnya hingga menembus level psikologis 50.000. Indeks Topix juga bertambah 0,1% ke 3.342,12.

Baca Juga: Bursa Asia Bervariasi, Indeks Nikkei 225 Melemah di Pagi Ini (17/11)

Pasar Jepang masih dibayangi sentimen kebijakan Bank of Japan. Gubernur BOJ Kazuo Ueda membuka peluang kenaikan suku bunga pada pertemuan berikutnya, mendorong penguatan yen ke 155,45 per dolar AS.

Di Australia, indeks S&P/ASX 200 menguat 0,4% ke 8.598,70 setelah dua hari melemah. Penguatan dipimpin saham-saham tambang yang melonjak 1,2% berkat reli harga komoditas. Raksasa pertambangan seperti BHP, Rio Tinto, dan Fortescue masing-masing naik 1,2%, 1,8%, dan 0,9%.

Saham energi ikut menguat setelah harga minyak global naik 1%. Woodside Energy naik 1,3% dan Santos bertambah 0,5%. Namun sektor teknologi dan konsumsi non-pokok terkoreksi mengikuti pelemahan Nasdaq di AS.

Investor di Australia juga mulai mengalihkan dana dari saham perbankan ke saham komoditas karena kekhawatiran valuasi bank yang dianggap sudah mahal di tengah spekulasi bahwa siklus pelonggaran suku bunga RBA mendekati akhir.

Baca Juga: Bursa Asia Hati-hati Senin (22/9), di Tengah Ketidakpastian Visa H-1B

Di Selandia Baru, indeks S&P/NZX 50 naik 0,2% ke 13.469,37.

Pergerakan positif di Asia muncul setelah bursa global melemah pada sesi sebelumnya. Wall Street ditutup kompak di zona merah, dengan Dow Jones turun 0,90%, S&P 500 melemah 0,53%, dan Nasdaq terkoreksi 0,38%. Investor mengambil jeda setelah reli lima hari beruntun menjelang rilis data ekonomi penting AS pekan ini.

Yield obligasi AS naik serentak, dipimpin yield Treasury 10 tahun yang naik 7,3 bps ke 4,092%. Penguatan yield mencerminkan kehati-hatian pasar jelang rilis indeks PCE, indikator inflasi favorit The Fed dan pertemuan FOMC pada 9–10 Desember.

Baca Juga: Bursa Asia Melemah pada Selasa (18/11) Pagi, Mengekor Anjloknya Wall Street

Di pasar komoditas dan aset kripto, emas mencapai level tertinggi enam pekan didukung ekspektasi pemangkasan suku bunga AS, sementara Bitcoin merosot lebih dari 5% ke US$86.172 akibat aksi ambil untung.

Secara keseluruhan, pasar Asia pada Selasa bergerak stabil dengan fokus utama pada data ekonomi global dan arah kebijakan moneter Amerika Serikat, Jepang, dan Australia yang akan menentukan langkah pasar dalam beberapa pekan ke depan.

Selanjutnya: TIKI Rilis Layanan Baru untuk UMKM Kuliner, Begini Cara Memanfaatkannya

Menarik Dibaca: TIKI Rilis Layanan Baru untuk UMKM Kuliner, Begini Cara Memanfaatkannya

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Mitigasi, Tips, dan Kertas Kerja SPT Tahunan PPh Coretax Orang Pribadi dan Badan Supply Chain Management on Practical Inventory Management (SCMPIM)

[X]
×