kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.965.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.830   0,00   0,00%
  • IDX 6.438   38,22   0,60%
  • KOMPAS100 926   8,20   0,89%
  • LQ45 723   5,45   0,76%
  • ISSI 205   2,17   1,07%
  • IDX30 376   1,61   0,43%
  • IDXHIDIV20 454   0,42   0,09%
  • IDX80 105   1,01   0,98%
  • IDXV30 111   0,45   0,40%
  • IDXQ30 123   0,28   0,22%

Bursa Asia mixed cenderung menguat pada Selasa (30/3) pagi


Selasa, 30 Maret 2021 / 08:47 WIB
Bursa Asia mixed cenderung menguat pada Selasa (30/3) pagi
ILUSTRASI. Bursa Asia bergerak mixed pada awal perdagangan Selasa (30/3). Indeks Nikkei 225 menguat tipis 0,02% ke 29.394.


Reporter: Wahyu Tri Rahmawati | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bursa Asia bergerak mixed pada awal perdagangan Selasa (30/3). Pukul 8.35 WIB, indeks Nikkei 225 menguat tipis 0,02% ke 29.394.

Hang Seng menguat 0,60% ke 28.511. Taiex melemah 0,15% ke 16.450. Kospi menguat 0,57% ke 3.053.

Straits Times menguat 0,52% ke 3.191. Sedangkan FTSE Bursa Malaysia turun 0,44% ke 1.604.

Pagi ini, Jepang merilis data penjualan retail bulan Februari yang turun untuk tiga bulan beruntun. Penjualan retail turun 1,5% secara tahunan pada bulan Februari. Angka ini lebih rendah ketimbang prediksi penurunan 2,8%. "Virus corona yang belum reda menjadi alasan utama kekhawatiran pemulihan ekonomi yang tertunda," kata Atsushi Takeda, chief economicst Itochu Economic Research Institute kepada Reuters.

 Baca Juga: IHSG berpotensi melanjutkan koreksi, simak rekomendasi saham berikut ini

Takeda menambahkan bahwa penjualan pakaian turun karena orang-orang tidak pergi ke luar rumah. "Orang-orang tidak ke fasilitas komersial, dan tren yang terjadi adalah mereka belanja ke supermarket terdekat," ujar dia.

Data ekonomi Jepang yang juga dirilis adalah tingkat pengangguran stabil di 2,9%. Angka tersebut lebih rendah ketimbang median prediksi pada 3%. 

Pergerakan pasar saham Asia masih tertekan di tengah penguatan nilai tukar dolar Amerika Serikat (AS) pada Selasa pagi. Indeks dolar bergerak di kisaran tertinggi dalam 4,5 bulan terakhir.

Baca Juga: Reksadana berbasis saham tertekan, ada peluang average down

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

[X]
×